Show simple item record

dc.contributor.advisorIsa Ma‟rufi
dc.contributor.advisorEllyke
dc.contributor.authorHidayati, Sri
dc.date.accessioned2018-04-26T08:39:33Z
dc.date.available2018-04-26T08:39:33Z
dc.date.issued2018-04-26
dc.identifier.nim132110101148
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85626
dc.description.abstractPenyakit kusta merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit, mukosa mulut, saluran napas bagian atas, sistem retikuoendotelial, mata, otot, tulang, dan testis, kecuali susunan saraf pusat. Penyakit kusta ada dua tipe yaitu kusta tipe Multi Basiler dan kusta tipe Pausi Basiler. Cara penularan kusta menurut sebagian besar para ahli melalui saluran pernapasan dan kulit. Faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit kusta yaitu bangsa/ ras, sosioekonomi, kebersihan, keturunan, kemiskinan, kepadatan penduduk, rendahnya sanitasi, dan gizi kurang. Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Mycobacterium leprae dapat di temukan di dalam tanah, air, udara, dan pada manpermukaan kulit, rongga hidung dan tenggorokan. Mycobacterium leprae cenderung menyukai temperatur ≤37 oC karena pertumbuhan yang optimal pada temperatur rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sanitasi rumah dan personal hygiene dengan kejadian penyakit kusta tipe Multi Basiler di Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode observasional analitik. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berada di Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember, sedangkan sampel penelitian sebanyak 100 orang yang terdiri dari kelompok penderita kusta tipe Multi Basiler 50 penderita dan sampel bukan penderita kusta 50 orang yang tinggal diwilayah Kecamatan Sumberbaru sebagai pembanding. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden. Penelitian ini memiliki variabel bebas yang terdiri dari karakteristik responden (umur, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan), sanitasi rumah dan pengetahuan, sikap serta tindakan personal hygiene (kebersihan kulit, kebersihan rambut, kebersihan gigi, kebersihan mata, kebersihan telinga dan kebersihan tangan dan kuku). Variabel terikat penelitian ialah penderita kusta tipe Multi Basiler. Analisis dalam penelitian menggunakan dua analisis yaitu univariat dan bivariat dengan uji chisquare dengan α = 0,05 Hasil penelitian menunjukkan karakteristik penderita kusta tipe Multi Basiler sebagian besar produktif dan berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar penderita kusta tipe Multi Basiler mempunyai pendidikan yang rendah dan pendapatan yang rendah. Sebagian besar penderita kusta tipe Multi Basiler memiliki sanitasi rumah yang tidak sehat dan memiliki pengetahuan dan tindakan personal hygiene yang buruk serta memiliki sikap personal hygiene yang kurang. Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden (umur, jenis kelamin dan pendidikan) dengan kejadian penyakit kusta tipe Multi Basiler umur (p-value=1,000), jenis kelamin (p-value=0,298), pendidikan (pvalue= 1,000) dan ada hubungan antara karakteristik responden (pendapatan) dengan kejadian penyakit kusta tipe Multi Basiler (p-value=0,008). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sanitasi rumah dengan kejadian penyakit kusta tipe Multi Basiler (p-value=0,000) dan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan personal hygiene (p-value=0,000), sikap personal hygiene (p-value=0,009), dan tindakan personal hygiene (p-value=0,000) dengan kejadian penyakit kusta tipe Multi Basiler. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan, sanitasi rumah, pengetahuan, sikap dan tindakan personal hygiene berpengaruh terhadap kejadian penyakit kusta tipe Multi Basiler di Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah Meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) secara terpadu, efektif dan efisien kepada masyarakat di Kecamatan Sumberbaru khususnya untuk kelompok yang potensial terkena penyakit kusta terkait penyehatan lingkungan pemukiman (PLP), sanitasi dan personal hygiene, bahaya penyakit kusta mulai dari penularan, penyebab, dampak, kecacatan, dan pencegahan serta pengobatan penyakit kusta dengan cara penyuluhan, diskusi kelompok atau personal. Pencarian dini penderita kusta dengan melakukan kegiatan screening penyakit kusta. Mencari faktor penyebab terjadinya penyakit kusta di Kecamatan Sumberbaru baik dari lingkungan maupun dari individu. Pada keluarga penderita kusta harus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga sanitasi di lingkungan rumah dan cegah infeksi kusta bagi keluarga (Cinta keluarga). Pada penderita kusta harus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), teratur minum obat kusta sampai dengan selesai, dan rajin memeriksakan diri ke Puskesmas. Penelitian lebih lanjut dengan uji yang berbeda sehingga diketahui faktor yang paling erat berhubungan dan menjadi faktor penyebab kusta dan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yaitu seperti status gizi penderita kusta, kontak dengan penderita kusta, uji keberadaan kusta di lingkungan yaitu tanah dan air di perumahan penduduk yang menderita kusta.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPersonal Hygieneen_US
dc.subjectKusta Tipe Multi Basileren_US
dc.titleSANITASI RUMAH DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KUSTA TIPE MULTI BASILER (STUDI DI KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER TAHUN 2016)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record