Show simple item record

dc.contributor.authorMegasari, Ilma
dc.contributor.authorPrasetyo, Hery
dc.date.accessioned2018-04-16T07:40:24Z
dc.date.available2018-04-16T07:40:24Z
dc.date.issued2018-04-16
dc.identifier.issn2085-5060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85375
dc.descriptionDIMENSI (Jurnal Sosiologi), VOL. 10, NO. 1, JUNI 2017en_US
dc.description.abstractPersaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dalam menerapkan praktik disiplin tubuh tidak terlepas dari akar pada tradisi kejawen. Akar kultural tersebut, menjadi ritual yang harus dilewati oleh siswa untuk menjadi warga dan praktik tersebut diterapkan pada ruang kultural yang menjadi bagian dari keberadaan PSHT. Pada bulan Suro, yang dibaca dalam tradisi Kejawen, merupakan puncak dari Ritual dalam PSHT yang menjadi bagian dari pendisiplinan meliputi: latihan tubuh; mental; spiritual, dan pada konsekuensinya dimaksudkan untuk membentuk subjektifitas warga. Dalam konteks tersebut, penelitian ini memfokuskan pada bagaimanakah disiplin tubuh warga PSHT mampu dibentuk dalam setting kultural Jember? Isu pernelitian ini menjadi urgent dalam menempatkan tradisi kejawen yang menjadi bagian dari cara PSHT membentuk dan mengartikulasikan identitas, yang kemudian menyebar dan berkembang dalam setting kultural Jember. Perspektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah perpespektif Foucaultian, yang memfokuskan pada relasi kekuasaan yang tersusun melalui praktik wacana. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskursif yang menempatkan subjek pada ruang kekuasaan yang muncul dari kesatuan-kesatuan pernyataan dan peristiwa yang menata bagaimana moralitas pengetahuan digerakkan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectdisiplinen_US
dc.subjectPSHTen_US
dc.subjectsubjektivitasen_US
dc.subjecttubuhen_US
dc.subjectwacanaen_US
dc.titleDisiplin Tubuh Pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate: Formasi Pembentukan Subjektivitasen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record