Show simple item record

dc.contributor.authorMagfiroh, Illia Seldon
dc.contributor.authorFanata, Wahyu Indra Duwi
dc.date.accessioned2018-03-22T04:14:56Z
dc.date.available2018-03-22T04:14:56Z
dc.date.issued2018-03-22
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84832
dc.description.abstractBanyak potensi dan sumberdaya alam yang dimilki oleh Kecamatan Semboro, tanah yang subur dan sistem irigasi serta infrasturktur yang mendukung untuk berkembangnya berbagai komoditas pertanian dapat di kembangkan oleh masyarakat Semboro dimana sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai petani, kondisi wilayah tersebut sangat mendukung untuk pengembangan berbagai komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Salah satu komoditas tanaman pangan yang banyak di kembangkan adalah komoditas tanaman padi. Menurut data statistik kabupaten Jember, tercatat bahwa luas wilayah area Kecamatan Semboro adalah 45,43 km2 dengan jumlah penduduk 43.437 jiwa dan kepadatan penduduk berkisar 956,97 (jiwa/km2), wilayah kecamatan terdekat dari Kecamatan Semboro adalah Kecamatan Umbulsari dan Kecamatan Jombang, serta Kecamatan Tanggul (BPS Jember, 2014). Semakin luas lahan budidaya pertanian maka semakin tinggi pula kebutuhan akan pupuk dan juga pestisida. Maka hal ini memunculkan permasalahan yang sering dihadapi mitra dalam usaha pertaniannya adalah ketika menghadapi kelangkaan pupuk dan juga ketika menghadapi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) pada lahan areal budidaya nya. Tingginya harga sarana produksi terutama pupuk kimia dan banyak petani tidak mampu membeli pupuk kimia ini dapat berakibat rendah nya hasil produksi pertanian, di sisi yang lain ketergantungan yang tinggi terhadap pupuk kimia. Dan dalam hal pengendalian OPT masih mengandalkan Petisida kimiawi. Mitra kami dalam melaksankan kegiatan IbM dengan Tema “IbM KELOMPOK TANI DI KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER MELALUI TRANSFER TEKHNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH URINE KELINCI MENJADI PESTISIDA ORGANIK DAN PUPUK ORGANIK GUNA MENINGKATKAN PRODUKSI HASIL PERTANIAN” ada dua yaitu Kelompok Tani “Mutiara” di desa Sidomekar yang di ketuai oleh ibu Indah dan mitra kami yang kedua adalah kelompok tani “Pangudi Luhur 2” yang berlokasi di wilayah desa Semboro, kelompok tani Pangudi Luhur 2 diketuai oleh H. Muarifin, kedua desa lokasi mitra berada di Kecamatan Semboro Kabupaten Jember. Ketersediaan limbah urine ternak kelinci yang ada di Kecamatan Semboro maupun di Kabupaten Jember cukup melimpah dan masih belum di manfaat kan secara optimal, di dukung banyak nya peternak kelinci yang tergabung dalam komunitas peternak kelinci, maka pemanfaatan dan pengolahan limbah urine ternak kelinci menjadi pupuk dan pestisida organik mempunyai prospek yang cukup cerah guna mengatasi permasalahan yang di hadapi oleh masyarakat petani anggota Mitra IbM, melihat ketersediaan bahan baku dan kebutuhan yang seimbang dan memadai. Urine kelinci yang sudah di olah menjadi pupuk organik dan pestisida organik tidak hanya bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dan mengembalikan kesuburan lahan, tetapi juga untuk mengurangi biaya yang harus di keluarkan dalam kegiatan usahatani serta lebih ramah lingkungan. Rencana keberlanjutan program kegiatan IbM yaitu pengembangan usaha pada tingkat yang lebih besar, sehingga dapat mencukupi kebutuhan pupuk dan pestisida organik bukan hanya untuk anggotanya saja tapi dapat di komersilkan menjadi suatu bentuk usaha. Oleh karena itu kegiatan ini nantinya dapat dijadikan sebagai percontohan yang dapat direplikasi oleh daerah-daerah yang lain.en_US
dc.description.sponsorshipDitlitabmasen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Dikti PPM 2017;
dc.subjectUrine Kelincien_US
dc.subjectPupuk dan Pestisida Organiken_US
dc.titleKELOMPOK TANI DI KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER MELALUI TRANSFER TEKHNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH URINE KELINCI MENJADI PESTISIDA ORGANIK DAN PUPUK ORGANIK GUNA MENINGKATKAN PRODUKSI HASIL PERTANIANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record