Show simple item record

dc.contributor.authorOktarianti, Rike
dc.contributor.authorSenjarini, Kartika
dc.contributor.authorMahriani, Mahriani
dc.date.accessioned2018-03-19T05:01:09Z
dc.date.available2018-03-19T05:01:09Z
dc.date.issued2018-03-19
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84681
dc.description.abstractSalah satu industri kecil yang berkembang di desa Muktisari, kelurahan Tegal Besar, kecamatan Kaliwates, dan desa Mlokorejo-kecamatan Puger, kabupaten Jember adalah industri kerajinan anyaman rotan. Usaha tersebut masih berskala industri rumah tangga, namun mampu memberdayakan warga sekitarnya terutama kaum ibu. Dari hasil survey dan wawancara dengan pengrajin tersebut teridentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses pembuatan kerajinan anyaman rotan. Permasalahan utama adalah belum mampu memenuhi target dari eksportir untuk memasok perminggu 1500 buah produk anyaman rotan, sementara ini produksi masih berkisar 500 per minggu. Kendala yang dihadapi oleh kedua mitra tersebut adalah tidak tersedianya peralatan yang memadai dalam mendukung produksi baik pada tahap persiapan maupun pada proses perakitan. Sehingga kurang efisien dan berdampak pada jumlah dan kualitas produksi tidak optimal. Peralatan yang dimaksud adalah alat untuk proses penghalusan bilah rotan, sementara ini mitra masih mengerjakan secara tradisional atau manual, dan terbatasnya jumlah peralatan pendukung lainnya seperti alat penjepret/penembak yang berfungsi untuk proses perakitan yaitu mengaitkan rotan dengan kerangka kayu. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh kedua mitra tersebut, maka program IbM ini bertujuan untuk mengimplementasikan teknologi tepat guna dan tepat sasaran untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi. Hasil yang sudah dicapai adalah telah dilakukan perancangan dan pembuatan alat/mesin serut dan irat rotan untuk membantu proses produksi anyaman rotan. Pelatihan dan pendampingan dalam penggunaan alat tersebut sudah dilakukan sehingga harapan ke depan mitra dapat mengimplemementasikan teknologi tepat guna dan tepat sasaran berupa alat/mesin serut dan irat rotan dalam meningkatkan jumlah dan kualitas produksi. Monitoring dan evaluasi juga sudah dilakukan guna melihat kemampuan mitra dalam menggunakan atau mengoperasikan alat/mesin serut dan pengirat rotan secara benar. Sedangkan kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam model/desain anyaman rotan masih berjalan dan belum sepenuhnya selesai. Desain produk anyaman rotan lebih bervariasi sehingga terdapat peningkatan diversifikasi produk yang dihasilkan dan lebih diminati oleh konsumen. Monitoring dan evaluasi terakhir dilakukan terhadap peningkatan kuantitas dan kualitas produksi anyaman rotan mitra, menunjukkan dampak positif yang cukup signifikan dibandingkan sebelum ada kegiatan IbM berupa implementasi teknologi tepat guna dan tepat sasaran untuk berupa mesin/alat untuk menghaluskan rotan yaitu mesin serut dan irat rotan. Teknologi tepat guna ini mampu meningkatkan produksi anyaman rotan yang awalnya mitra hanya bisa menghasilkan produk 500 per minggu bisa meningkatkan kuantitas menjadi 2 kali lipat sekitar 1000 per minggu. Evaluasi terhadap kualitas anyaman juga menunjukkan peningkatan dilihat dari parameter jumlah anyaman rotan yang dikirim ke pihak eksportir lebih dari 85% bisa lolos memenuhi standar ekspor.en_US
dc.description.sponsorshipDitlitabmasen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Dikti PPM 2017;
dc.subjectKerajinan tanganen_US
dc.subjectRotanen_US
dc.subjectUKMKen_US
dc.titleIbM PENGRAJIN ANYAMAN ROTAN DI KABUPATEN JEMBER UPAYA PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record