Show simple item record

dc.contributor.advisorHARYONO, Akhmad
dc.contributor.authorYUSLIANTI, Ani
dc.date.accessioned2018-02-22T03:04:15Z
dc.date.available2018-02-22T03:04:15Z
dc.date.issued2018-02-22
dc.identifier.nimNIM200103101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84350
dc.description.abstractDi era globalisasi yang serba cepat, modern dan penuh tantangan ini, telah mambawa semakin ketatnya persaingan. Di tengah persaingan yang kian melaju, manusia terus berusaha membenahi did untuk memenuhi tuntutan akan profesionalitas. Manusia tidak boleh terpaku pada apa yang telah dicapainya saat ini, akan tetapi harus terus berjuang untuk mencapai suatu target yang mereka tentukan. Sebagai konsekuensi dari usaha pencapaian target tersebut, setumpuk tugas telah menunggu dan menimbulkan sebuah rutinitas yang tidak bisa dihindari. Rutinitas yang dialami manusia dalam kesehariannya menuntut banyak waktu dan tenaga hingga menimbulkan kebosanaan, kejemuan dan bahkan ketegangan. Hal ini terkadang membuat manusia melupakan akan kesehatan fisik dan mental, melupakan bahwa manusia membutuhkan suatu hubungan yang harmonis, tidak hanya dengan sesamanya namun juga dengan lingkungan alam. Pada saat manusia menyadari akan hal ini, mereka telah kehilangan banyak waktu yang begitu berharga, sehingga manusia berusaha menggunakan waktu senggang yang relatif pendek untuk memulihkan kesehatannya dan memperbaiki hubungan dengan alam serta untuk menemukan kesegaran barn bahkan mendapatkan inspirasi. Salah satu wujud dari pemanfaatan waktu senggang tersebut adalah dengan berwisata. Usaha manusia untuk kebutuhan wisata ini merupakan sebuah tantangan besar bagi para pelaku wisata dan daerah-daerah yang memiliki aset-aset wisata potensial, untuk mengolah dan mengembangkan aset-aset tersebut. Dalam hal ini bukan hanya sumber daya alamnya saja namun juga sumber daya manusia, yakni seberapa besar pemahaman masyarakat tentang aset-aset wisata di daerahnya dan seberapa mampu mereka menerangkan keberadaan aset tersebut kepada para wisatawan yang datang berkunjung. Disinilah sangat dibutuhkan peran Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam pemberdayaan aset wisata yang dimilikinya dan memberikan pelayanan informasi serta bimbinaan wisata. Kegiatan tersebut memerlukan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan informasi, promosi, publikasi serta hal-hal yang . terkait dengan kegiatan kepariwisataan. Oleh karena itu bahasa Inggris tidak dapat lepas dari aktivitas wisata sebagai alat menuju profesionalisme kinerja Dinas Pariwisata Seni dan Budaya. Melalui Praktik Kerja Nyata ini, mahasiswa Program Diploma III Bahasa Inggris diharapkan mampu mengaktualisasikan pengetahuan teontis praktis yang didapatkan dad bangku perkuliahan sebagai pelatihan diri dalam menghadapi dunia kerja yang sebenaarnya, serta menggali pengetahuan kepariwisataan di Divas Pariwiwsata Seni dan Budaya Kabupaten Banyuwangi. Dengan berbekal bahasa Inggris, mahasiswa diharapkan mampu memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi globalisasi komunikasi khususnya dalam dunia pariwisata.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries200103101015;
dc.subjectBAHASA INGGRISen_US
dc.subjectPELAYANAN INFORMASIen_US
dc.subjectBIMBINGAN WISATAen_US
dc.subjectPARIWISATA SENIen_US
dc.titlePENTINGNYA BAHASA INGGRIS SEBAGAI PENUNJANG PELAYANAN INFORMASI DAN BIMBINGAN WISATA PADA DINAS PARIWISATA SENI DAN BUDAYA KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record