Show simple item record

dc.contributor.advisorRestanto, Didik Pudji
dc.contributor.advisorHariyono, Kacung
dc.contributor.authorRosjadi, Sarah Hanifah
dc.date.accessioned2017-10-19T01:50:33Z
dc.date.available2017-10-19T01:50:33Z
dc.date.issued2017-10-19
dc.identifier.nimNIM121510501067
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82235
dc.description.abstractTanaman Gaharu (Gyrinops verstegii) merupakan tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dimana tanaman ini menghasilkan resin, terbentuk karena adanya infeksi pada pohon baik secara alami ataupun buatan. Resin ini memiliki nilai jual cukup tinggi, banyak dimanfaatkan untuk parfum, kosmetika, bahan baku obat herbal, dan produk lainnya. Eksploitasi secara berlebih, menyebabkan populasi gaharu semakin lama semakin menurun, hingga komisi CITES (Convention on International Trade on Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan Gyrinops spp. masuk dalam Appendik II atau langka. Upaya budidaya yang tepat merupakan salah satu langkah untuk mengatasi hal ini. Perbanyakan menggunakan biji, stek maupun cangkok dirasa masih memiliki kendala menjadikan perbanyakan dengan kultur jaringan sebagai alternatif terhadap usaha perbanyakan tanaman gaharu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap induksi kalus embrionik (embriogenesis somatik) dari eksplan daun tanaman gaharu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Desember 2016 di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian Universitas Jember. Perlakuan yang diberikan terhadap eksplan daun tersebut diantaranya kombinasi dari 2,4-D dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol); 1 ppm; 2 ppm; 3 ppm; 4 ppm. Pelaksanaan penelitian dimulai dari pembuatan media, sterilisasi peralatan, sterilisasi eksplan yang dilanjutkan induksi kalus. Variabel pengamatan dari penelitian ini diantaranya adalah kedinian munculnya kalus, berat basah kalus, warna kalus dan tekstur kalus. Hasil analisis ragam menunjukkan variabel pengamatan kedinian munculnya kalus berbeda tidak nyata. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada berat basah kalus pada hari ke-28. Sedangkan untuk berat kalus pada hari ke-56 menunjukkan hasil berbeda sangat nyata. Hasil penelitian didapatkan pertumbuhan kalus dari eksplan daun tanaman gaharu cenderung lebih baik pada konsentrasi 2,4-D 2 ppm. Pada perlakuan tersebut, kedinian munculnya kalus sekitar 14 hari setelah tanam. Perlakuan 2,4-D 2 ppm memberikan hasil rata-rata berat basah kalus cenderung lebih tinggi pada hari ke 28 dan 56 dengan nilai berturut-turut 0,47 gram dan 1,48 gram. Kalus yang dihasilkan dari perlakuan 2,4D 2 ppm memiliki warna kuning 5 Y 8/8 dengan tekstur kalus yang remah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121510501067;
dc.subjectTanaman Gaharu (Gyrinops verstegii)en_US
dc.subject2,4-D (2,4-Dichlorophenoxyacetid acid)en_US
dc.titleInduksi Kalus Tanaman Gaharu (Gyrinops Verstegii) Menggunakan 2,4-D (2,4-Dichlorophenoxyacetid Acid)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record