Show simple item record

dc.contributor.advisorRendra Chriestedy Prasetya
dc.contributor.advisorSuhartini
dc.contributor.authorAdji, Iman Santoso
dc.date.accessioned2017-03-20T08:09:57Z
dc.date.available2017-03-20T08:09:57Z
dc.date.issued2017-03-20
dc.identifier.nim131610101060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79726
dc.description.abstractAgregasi trombosit adalah kemampuan trombosit melekat satu sama lain untuk membentuk suatu sumbatan. Sedangkan Laju Endap Darah (LED) merupakan kecepatan pengendapan sel darah merah dari suatu sampel darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu selama 1 jam yang dinyatakan dalam mm/jam. Periodontitis berisiko menyebabkan kondisi inflamasi sistemik dalam tubuh. Saat terjadi kondisi inflamasi sistemik maka kadar fibrinogen dalam darah akan meningkat. Peningkatan jumlah fibrinogen yang beredar dalam darah akan meningkatkan viskositas darah, agregasi trombosit, laju endap darah (LED), dan adhesi leukosit. Hubungan antara periodontitis, agregasi trombosit dan laju endap darah (LED) telah banyak diteliti secara observasional. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian eksperimental menggunakan hewan coba yang telah dilakukan dan dapat menjelaskan hubungan sebab akibat antara periodontitis, agregasi trombosit dan laju endap darah (LED). Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian eksperimental menggunakan hewan coba untuk menganalisis agregasi trombosit dan laju endap darah (LED) pada model tikus periodontitis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen laboratoris dengan rancangan the post test only control group design. Objek penelitian adalah 16 ekor tikus yang dibagi dalam 4 kelompok, kelompok kontrol, kelompok P1 dengan perlakuan selama 14 hari, kelompok P2 dengan perlakuan selama 21 hari, dan kelompok P3 dengan perlakuan selam 28 hari. Hewan coba diberi perlakuan injeksi bakteri Porphyromonas gingivalis pada sulkus bukal molar rahang bawah kiri tiga kali seminggu dan pemasangan wire ligature pada rahang bawah kiri. Periodontitis ditunjukkan oleh resorpsi tulang alveolar (berdasarkan gambaran klinis dan radiologis tulang alveolar). Pada akhir penelitian hewan coba di dekaputasi dan diambil darahnya secara intracardial sebanyak ±6ml. Pengukuran agregasi trombosit dengan metode spektrofotometrik dan mikroskopik. Pengukuran laju endap darah dengan metode westegren. Data dianalisis dengan metode One Way Anova. Hasil Penelitian menunjukkan nilai agregasi trombosit dan LED pada kelompok periodontitis 1, periodontitis 2, dan periodontitis 3 mengalami peningkatan bermakna (p<0,05) dibandingkan kelompok kontrol. Kelompok periodontitis 1 menunjukkan peningkatan hasil pengukuran agregasi trombosit dan LED yang bermakna (p<0,05) jika dibandingkan kelompok kontrol. Kelompok periodontitis 2 menunjukkan nilai agregasi trombosit dan LED tertinggi. Kelompok periodontitis 3 menunjukkan penurunan nilai agregasi trombosit dan LED yang bermakna (p<0,05) dibandingkan kelompok periodontitis 2 namun tetap lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian tentang agregasi trombosit dan laju endap darah pada model tikus periodontitis dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang bermakna nilai agregasi trombosit dan laju endap darah pada model tikus periodontitis. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, menggunakan adenosine diphospate (ADP) sebagai indukor agregasi trombosit, pengukuran viskositas darah, kadar fibrinogen, dan kadar IL-6 pada model tikus periodontitis.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAgregasi Trombositen_US
dc.subjectLaju Endap Darah (LED)en_US
dc.subjectTikus Periodontitisen_US
dc.titleAGREGASI TROMBOSIT DAN LAJU ENDAP DARAH (LED) PADA MODEL TIKUS PERIODen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record