Show simple item record

dc.contributor.authorWardhono, A
dc.date.accessioned2016-12-30T08:23:22Z
dc.date.available2016-12-30T08:23:22Z
dc.date.issued2016-12-30
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78408
dc.descriptionFakultas Ekonomi Universitas jember Jl. kalimantan 37 Jemberen_US
dc.description.abstractInklusi keuangan memberikan gambaran unbanked population terbatasnya akses masyarakat terhadap sistem keuangan formal baik dalam aktifitas menabung, pembayaran, kredit dan asuransi. Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso sebagai barometer pertumbuhan ekonomi daerah di Provinsi Jawa Timur khususnya di daerah Eks Karesidenan Besuki Raya menjadikan program inklusi keuangan sebagai prioritas pembangunan. Hasil determinasi inklusi keuangan di Kabupaten Jember dan Bondowoso pada tahun pertama menjadi kerangka acuan untuk mengembangkan model inklusi keuangan dan perumusan sintesa kebijakan di inklusi keuangan di dua Kabupaten tersebut. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut yang bertujuan untuk, 1) menganalisa kondisi, potensi, dan kendala pertumbuhan inklusi keuangan di Kabupaten Jember dan Bondowoso, 2) menyusun kerangka kerja model inklusi keuangan di Kabupaten Jember dan Bondowoso dan 3) merumuskan mekanisme dan evaluasi pengembangan model inklusi keuangan di Kabupaten Jember dan Bondowoso. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, analisis SWOT dan model logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara agregat tingkat inklusi keuangan di Kabupaten Bondowoso dan Jember sudah cukup baik yang diindikasikan dengan ketersediaan jumlah lembaga perbankan yang cukup dengan fasilitas pelayanan keuangannya. Namun sebagian masyarakat masih memiliki keterbatasan dalam menjangkau keuangan yang disebabkan oleh ketersediaan layanan yang masih relatif jauh dari masyarakat dan tingkat literasi keuangan yang masih rendah dan tertutupnya informasi dari masyarakat akibat ketakutan dan kekhawatiran dengan pemberi jasa keuangan individu lainnya. Ketersediaan infrastruktur sistem layanan perbankan sudah cukup memadai melalui konsep Branchless Banking dan Layanan Keuangan Digital (LKD) sehingga mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan perbankan. Namun beberapa kendala masih dihadapi seperti keamanan sistem dari tindak penipuan menjadi perhatian penting dalam sistem layanan perbankan.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Bersaing 2016en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Bersaing;2016
dc.subjectInklusi Keuanganen_US
dc.subjectDeterminanen_US
dc.subjectModelen_US
dc.subjectStrategien_US
dc.subjectRegionalen_US
dc.titleSTUDI KOMPARATIF INKLUSI KEUANGAN DI KABUPATEN JEMBER DAN BONDOWOSO : IDENTIFIKASI PENYEBAB DAN STRATEGI PENGEMBANGAN MODELen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record