Show simple item record

dc.contributor.advisorSukatman
dc.contributor.advisorHusniah, Furoidatul
dc.contributor.authorVrawesti, Vratitis Erfita
dc.date.accessioned2016-11-24T04:52:30Z
dc.date.available2016-11-24T04:52:30Z
dc.date.issued2016-11-24
dc.identifier.nim110210402060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78228
dc.description.abstractPenelitian ini menggunakan rancangan dan jenis penelitian kualitatif etnografi. Lokasi penelitian di dua Kecamatan, Ambulu dan Wuluhan Kabupaten Jember yang terbagi menjadi tiga desa 1) Kecamatan Ambulu meliputi Desa Krajan timur dan, Desa Mbandigu; 2) Kecamatan Wuluhan Desa Krangkengan. Sasaran dalam penelitian ini adalah mantra dalam ritual pernikahan Jawa masyarakat Jember. Data yang digunakan adalah hasil wawancara dengan tiga narasumber yaitu MC pernikahan mengenai mantra dalam ritual pernikahan Jawa. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan yang mempunyai pengetahuan tentang mantra dalam ritual pernikahan Jawa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, simak, dokumentasi, transkripsi dan penerjemahan. Teknik analisis data yang dilakukan ada tiga, yaitu reduksi data, penyajian data dan, penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian ada tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dalam pernikahan Jawa masyarakat Jember terdapat beberapa pembacaan mantra dalam ritual yang dilakukan, diantaranya: (1) pemasangan tarub (tenda), (2) pemasangan pasren (hiasan), (3) pemasangan bunga setaman dalam kendi, (4) siraman dan memecahkan kendi siraman, (5) midodareni, (6) krobongan, (7) wisudan, (8) kacar-kucur dan, (9) membuang kembar mayang. Bentuk kesastraan pada mantra dalam ritual pernikahan Jawa masyarakat Jember terdapat pada (1) adanya diksi pada mantra yang mencangkup daya sugesti kata-kata serta perbendaharaan kata, (2) adanya majas kiasan metonimia dan pelambangan benda serta suasana pada mantra, (3) pengimajian (citraan) yang terdapat pada mantra ialah pengimajian visual (penglihatan), (4) kata konkret yang digunakan pada mantra ialah kiasan metonimia serta lambang benda dan suasana agar kata-kata pada mantra dapat lebih konkret atau jelas, (5) rima dan ritma pada mantra yakni rima aliterasi dan asonansi pada akhir bait, serta ritma efoni dan kakofoni, (6) tipografi (tata wajah) pada mantra bermula dari tepi kiri ke kanan dan tersusun dengan larik-larik pajang dan pendek. Simbol-simbol pada mantra ada 18 yakni: (1) simbol tarub (tenda), (2) simbol pasren (hiasan) janur, (3) daun kluwih, (4) daun beringin, (5) daun dadap srep, (6) pari sewuli (seuntai padi), (7) cengkir gadhing, (8) pisang raja, (9) tebu wulung, (10) bunga dan buah kapas, (11) bunga setaman dalam kendi, (12) siraman, (13) memecahkan kendi, (14) midodareni, (15) krobongan (berjalan), (16) wisudan (mendudukkan), (17) rojo brono (harta benda) pada mantra kacar-kucur dan, 18) simbol membuang kembar mayang. Nilai budaya yang terkandung pada mantra ada dua, antara lain: ketaqwaan kepada Tuhan dan, berpasrah diri. Fungsi mantra dalam ritual pernikahan Jawa masyarakat Jember, yakni berfungsi sebagai media komunikasi dengan Tuhan, penolak balak serta, sebagai penjaga wibawa. Kesimpulan dalam penelitian ini: (1) bahwa pada mantra dalam ritual pernikahan Jawa masyarakat Jember terdapat bentuk kesastraan diantaranya, (a) diksi, (b) bahasa viguratif, (c) pengimajian (citraan), (d) kata konkret, (e) rima dan ritma dan (f) tipografi (tata wajah). (2) terdapat simbol-simbol pada masing-masing mantra yang memiliki makna yang berbedabeda. (3) nilai budaya yang terdapat pada mantra adalah nilai ketaqwaan kepada Tuhan dan berpasrah diri, (4) fungsi mantra sebagai media komunikasi dengan Tuhan, penolak balak serta, sebagai penjaga wibawa. Saran dalam penelitian ini: (1) bagi mahasiswa pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, diharapkan dapat memperkaya pemahaman tentang mantra khususnya mantra dalam ritual pernikahan Jawa masyarakat Jember, (2) penelitian ini hanya terbatas pada bentuk kesastraan, simbol-simbol pada mantra, kandungan nilai budaya dan fungsi mantra dalam ritual pernikahan Jawa masyarakat Jember. Oleh karena itu, disarankan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian tentang mantra dalam ritual pernikahan Jawa masyarakat Jember dapat melakukan penelitian dalam segi yang lain, (3) bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia, dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran Bahasan Indonesia di sekolah sebagai bahan pengajaran di SMA kelas X semester 1 pada KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. KD 8.1Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMantraen_US
dc.subjectRitual Pernikahan Jawaen_US
dc.titleMANTRA DALAM RITUAL PERNIKAHAN JAWA MASYARAKAT JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record