Show simple item record

dc.contributor.authorZainuri
dc.contributor.authorFathorrazi, M
dc.contributor.authorAdam Ridjal, J
dc.date.accessioned2016-08-22T02:26:51Z
dc.date.available2016-08-22T02:26:51Z
dc.date.issued2016-08-22
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76703
dc.descriptionFE Universitas Jemberen_US
dc.description.abstractSolusi atas kurang efektifnya kebijakan pemerintah dalam program swasembada komoditas kedelai ditandai dengan kecenderungan adanya penurunan produksi kedelai, menurunnya lahan tanam kedelai serta masih tingginya impor kedelai, terutama fluktuasi harga kedelai, maka diperlukan alternatif model pengelolaan persediaan yang didasarkan pada pemahaman yang menyeluruh atas persoalan intensifikasi dan ekstensifikasi dan nilai kepentingan petani, pengkajian kelembagaan usaha komoditas kedelai dengan pendekatan deskriptif dan preskriptif,. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui rantai nilai pada masing-masing tahapan kedelai dari hulu sampai hilir dan mencari alternatif model kelembagaan pengelolaan persediaan kedelai, pengelolaan pasca panen baik untuk konsumsi maupun untuk pemenuhan bahan baku industri di Jawa Timur. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang diperkuat oleh pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang mengandalkan data-data kuantitatif tetapi dalam analisisnya juga memanfaatkan data kualitatif sebagai bahan pendukung atau pengayaan analisisnya dengan wilayah penelitian yaitu Kabupaten Jember dan Banyuwangi. Strategi yang didapatkan dari analisa tersebut adalah Perubahan pola konsumsi masyarakat telah menempatkan kedelai bukan hanya sebagai sumber protein nabati yang aman bagi kesehatan, tetapi juga sebagai sumber pangan fungsional. Kedelai mempunyai nilai strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan, guna menyehatkan dan mencerdaskan sumber daya manusia yang penuh tantangan di masa mendatang. Oleh karena itu, perlu dukungan kebijakan yang sinergis dari pemerintah agar dapat lebih memberdayakan peta jalan menuju swasembada kedelai. Salah satu ciri dari kebijakan yang sinergis tersebut adalah dampak nilai tambahnya terasa di tingkat subsistem petani sebagai produsen dan subsistem industri kecil pengolahan sebagai konsumen serta masyarakat pengonsumsi produk olahan kedelai.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Unggulanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Ungggulan;2015
dc.subjectKedelaien_US
dc.subjectDaya Saingen_US
dc.subjectModel Kebijakanen_US
dc.subjectJawa Timuren_US
dc.titleALTERNATIF MODEL KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING KEDELAI LOKAL DALAM RANGKA MENCAPAI KEDAULATAN PANGAN NASIONALen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record