Show simple item record

dc.contributor.advisorSholahuddin, Imam
dc.contributor.advisorJatisukanto, Gaguk
dc.contributor.authorHADI, Didik Abdul
dc.date.accessioned2016-08-19T08:53:40Z
dc.date.available2016-08-19T08:53:40Z
dc.date.issued2016-08-19
dc.identifier.nim101910101087
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76688
dc.description.abstractKomposit didefinisikan sebagai kombinasi antara dua material atau lebih yang berbeda bentuknya, komposisi kimianya, dan tidak saling melarutkan dimana material yang satu berperan sebagai penguat dan yang lainnya sebagai pengikat. Komposit disusun dari dua komponen yaitu matrik atau resin dan reinforcement atau penguat. Penggunaan material yang tidak dapat diperbarui memicu para peneliti untuk mengembangkan partikel montmorillonite sebagai filler komposit. Keunggulan partikel montmorillonite adalah tahan terhadap panas, sumber yang melimpah dan murah. Penelitian yang digunakan menggunakan metode vacuum. Variabel yang digunakan meliputi variasi ukuran partikel dengan mesh 30, 40,50, 60, 70, 80, 90, 100, 120, 150 dengan matrik polyester berpenguat partikel montmorillonite dengan fraksi berat partikel 40%, sedangkan parameter yang digunakan adalah jumlah void, kekuatan bending dan struktur makro dan mikro komposit partikel montmorillonite. Dari hasil foto makro menunjukkan terjadinya pengendapan partikel (MMT) yang berbeda pada spesimen komposit. Berat jenis yang berbeda pada tiap partikel, semakin kecil ukuran partikel berat jenisnya semakin besar. Dengan fraksi berat yang sama maka akan terjadi pengendapan. Sedangkan pada analisa berupa grafik, terjadi peningkatan void setelah penambahan partikel mesh 30 terhadap resin polyester. Namun secara perlahan pada mesh 30 sampai 150 jumlah void mengalami penurunan. Pada penelitian ini jumlah void yang masuk standar ASTM D2734 adalah mesh 120- 150 dengan jumlah void 0,93% dan 0,86%. Sedangkan untuk kekuatan bending, resin murni sampai mesh 30 mengalami penurunan dari 2,6107 (N/mm2) sampai 0,4374 (N/mm2). Namun pada variasi mesh 30 sampai 150 nilai kekuatan bending perlahan meningkat dengan nilai optimal sebesar 0,6624 (N/mm2) pada komposit partikel mesh 150. Hal ini dikarenakan pada spesimen komposit partikel mesh 150 jumlah void lebih kecil sehingga kekuatan bending meningkat. Pada saat pengujian bending patahan yang terjadi pada spesimen adalah patah getas. Pada foto mikro dapat dilihat pada mesh 30 sampai 150 ukuran gelembung udara dan rongga pada komposit partikel (MMT) semakin menurun. Hal ini terjadi karena semakin kecil ukuran partikel pada komposit maka ikatan antara partikel dan resin semakin baik. Partikel yang kecil mengakibatkan gelembung udara dalam spesimen menjadi menurun secara signifikan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectCACAT VOIDen_US
dc.subjectKEKUATAN MEKANIKen_US
dc.subjectMATRIK POLYESTER ETERSET 2504 APT ADITIFen_US
dc.subjectPARTIKEL MONTMORILLONITEen_US
dc.titlePENGARUH CACAT VOID TERHADAP KEKUATAN MEKANIK KOMPOSIT MATRIK POLYESTER ETERSET 2504 APT ADITIF PARTIKEL MONTMORILLONITEen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record