Show simple item record

dc.contributor.advisorHobri
dc.contributor.advisorSetiawan, Toto’ Bara
dc.contributor.authorPurwanti, Rini Kartika
dc.date.accessioned2016-08-10T08:34:43Z
dc.date.available2016-08-10T08:34:43Z
dc.date.issued2016-08-10
dc.identifier.nim110210101091
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76292
dc.description.abstractInti dari konsep metakognisi adalah kemampuan seseorang dalam mengetahui apa yang dia ketahui dan bagaimana menggunakannya agar pengetahuan tersebut dapat bermanfaat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penguasaan kemampuan metakognisi oleh seseorang ternyata berpengaruh pada kemampuannya dalam memecahkan masalah matematika. Siswa yang menguasai metakognisi akan menjadi lebih berkemampuan dalam menghadapi permasalahan. Selain itu, metakognisi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan menjadi lebih independen sebagai pebelajar.Karena alasan tersebut, metakognisi sangatlah penting dimiliki oleh siswa. Untuk itu diperlukan sebuah alat untuk mengetahui kemampuan metakognisi siswa sehingga pada akhirnya guru dapat mencari alternatif proses belajar yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Metakognisi dibagi menjadi 2 bagian utama yakni pengetahuan kognisi yang meliputi pengetahuan deklarasi, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan kondisional. Sedangkan satu bagian yang lain ialah pengaturan kognisi yang meliputi perencanaan, informasi pengaturan strategi, memonitor, pemeriksaan strategi, dan mengevaluasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dimana produk yang dihasilkan adalah sebuah instrumen penilaian untuk mengetahui kemampuan metakognisi siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung. Instrumen penilaian metakognisi terdiri dari 34 butir pernyataan yang digolongkan ke dalam metode penyelesaian menurut Polya. Model pengembangan yang digunakan adalah model Plomp dimana terdapat 5 serangkaian fase yang telah dilewati yakni fase infestigasi awal (tahap pendefinisian), fase desain (tahap perancangan), fase realisasi (tahap produksi), fase tes, evaluasi, dan revisi (tahap pertimbangan kualitas produk), dan yang terakhir fase implementasi (tahap pelaksanaan).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectINSTRUMEN PENILAIAN METAKOGNISIen_US
dc.subjectSOAL CERITAen_US
dc.subjectBANGUN RUANG SISI LENGKUNGen_US
dc.titlePENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN METAKOGNISI DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG PADA SISWA SMP KELAS IXen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record