Show simple item record

dc.contributor.authorSilvi Wulandari
dc.date.accessioned2013-12-10T07:02:41Z
dc.date.available2013-12-10T07:02:41Z
dc.date.issued2013-12-10
dc.identifier.nimNIM071510291001
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/7527
dc.description.abstractKopi merupakan salah satu tanaman tahunan yang banyak digemari oleh penikmat kopi. Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa penghasil kopi terbesar keempat di Kecamatan Silo dengan luas lahan 180 Ha pada tahun 2009. Kopi mengalami proses panen dan pasca panen, salah satu kegiatan pasca panen yaitu pengolahan kopi. Pengolahan kopi dibagi menjadi dua yaitu pengolahan basah dan pengolahan kering. Mayoritas petani Desa Sidomulyo melakukan pengolahan kering, sekitar 75% petani yang melakukan pengolahan kering dan 25% petani melakukan pengolahan basah. Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive method) di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo dengan pengambilan sample yaitu total sampling dari kelompok tani sidomulyo 1 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) untuk mengetahui pengelolaan panen dan pasca panen produk kopi beras di tingkat petani; (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan petani melakukan pengolahan basah; (3) untuk mengetahui faktor yang menjadi pendorong dan penghambat petani melakukan pengolahan basah; (4) untuk mengetahui perbedaan pendapatan petani melakukan pengolahan basah dan kering di Desa Sidomulyo kecamatan Silo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan panen kopi meliputi cara pemetikan kopi dan pengelolaan pasca panen meliputi cara pengolahan. Pengolahan kopi dibagi menjadi dua yaitu pengolahan basah dan pengolahan kering. Rata-rata dari ciri-ciri atau karakter petani yang melakukan pengolahan basah adalah tingkat pendidikan sebesar 6 tahun, umur sebesar 40 tahun, pengalaman sebesar 22 tahun dan alasan pemilihan yaitu harga kopi lebih tinggi. Rata-rata dari ciri-ciri atau karakter petani yang melakukan pengolahan kering adalah tingkat pendidikan sebesar 6 tahun, umur sebesar 48 tahun, pengalaman sebesar 25 tahun dan alasan pemilihan yaitu mudah dalam proses pengolahan; (2) Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pengambilan keputusan petani kopi yang melakukan pengolahan basah di Desa Sidomulyo adalah umur petani dan keuntungan. Sedangkan faktor pengalaman, pendidikan, luas lahan, jumlah anggota keluarga dan total biaya panen dan pasca panen berpengaruh tidak nyata; (3) Faktor pendorong terkuat pengolahan basah adalah kemampuan menyerap tenaga kerja, sedangkan faktor penghambat terkuat pengolahan basah adalah kurang memadainya sarana air; (4) Pendapatan petani kopi pengolahan basah dan pengolahan kering berbeda. Pendapatan kopi per Ha pengolahan basah sebesar Rp. 11.228.805,13 dan pendapatan kopi per Ha pengolahan kering sebesar Rp. 7.901.249,51.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071510291001;
dc.subjectpengambilan keputusan petani, pengolahan basah, kopi berasen_US
dc.titleKajian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani Melakukan Pengolahan Basah Pada Produk Kopi Beras (Ose) Di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record