Show simple item record

dc.contributor.authorEffendi, Adi Darma
dc.contributor.authorMardijana, Alif
dc.contributor.authorDewi, Rosita
dc.date.accessioned2016-06-23T04:06:08Z
dc.date.available2016-06-23T04:06:08Z
dc.date.issued2016-06-23
dc.identifier.issn2355-178X
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/75012
dc.description.abstractDemensia merupakan penyakit pada lansia yang bermanifestasi terhadap kemunduran kemampuan intelektual. Di Indonesia, prevalensi demensia pada lansia berusia 65 tahun adalah 5 persen dari populasi lansia. Prevalensi meningkat menjadi 20 persen dari lansia yang berusia 85 tahun ke atas. Kategori lansia berusia 65 tahun ke atas di Indonesia pada tahun 2003, sebanyak 11.280.000. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 29 juta pada tahun 2013 atau 10 persen dari populasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan memori salah satunya adalah aktivitas fisik . Aktivitas fisik secara teratur telah terbukti dapat mengurangi risiko demensia, termasuk penyakit Alzheimer sebesar 50 %. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Variabel yang diamati adalah tingkat demensia pada lansia dan aktivitas fisik yang dilakukannya. Responden kemudian diukur menggunakan instrumen kuisioner MMSE (Mini Mental State Examination). Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember sebanyak 43 responden. Hasil penelitian dengan uji Spearman Rho menunjukkan bahwa nilai signifikansi = 0,00 (p 0,05 > 0,000). Terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian demensia pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectaktivitas fisiken_US
dc.subjectdemensiaen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA JEMBERen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record