Show simple item record

dc.contributor.authorYhulia Praptiningsih
dc.contributor.authorWidya Palupi, N
dc.date.accessioned2016-05-04T03:18:55Z
dc.date.available2016-05-04T03:18:55Z
dc.date.issued2016-05-03
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73690
dc.descriptionLembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember Telepon 0331 337818en_US
dc.description.abstractProses penyangraian pada pengolahan biji kopi menghasilkan produk-produk reaksi Maillard yang mempunyai aktivitas antioksidan. Dengan demikian dapat dikatakan ampas seduhan kopi juga memiliki aktivitas antioksidan tersebut. Ampas seduhan kopi merupakan limbah dalam proses pengolahan kopi, terutama di industri pengolahan kopi instan. Antioksidan merupakan senyawa yang mudah rusak karena sensitifitasnya yang tinggi terhadap cahaya, oksigen, dan suhu. Enkapsulasi mampu melindungi komponen bioaktif pangan seperti antioksidan dengan cara menciptakan barier yang menguntungkan bagi bahan yang dikapsul. Coacervation merupakan metode enkapsulasi yang biasanya diaplikasikan untuk enkapsulasi probiotik dan enzim karena beads yang dihasilkan mempunyai dinding pengkapsul yang tebal. Aplikasi teknik coacervation untuk enkapsulasi antioksidan merupakan novelty di bidang pangan. Tapioka teroksidasi mempunyai kelebihan dibanding tapioka native yaitu adanya gugus karboksilat sebagai produk oksidasi. Karboksilat bermuatan anionik dan mampu membentuk matriks dengan Ca. Karakteristik ini mirip dengan alginat.Dengan demikian tapioka teroksidasi berpotensi sebagai pensubstitusi alginat sebagai bahan pengkapsul. Dua faktor penting yang berpengaruh terhadap kualitas kapsul adalah konsentrasi suspensi dan komposisi penyusun dinding kapsul. Berdasarkan hasil penelitian tahun pertama diperoleh kesimpulan bahwa kapsul terbaik yang dihasilkan adalah konsentrasi suspensi 5% dengan jumlah tapioka teroksidasi yang disubstitusikan 25%. Kadar antioksidan, efisiensi enkapsulasi, aktivitas antioksidan dan ukuran kapsul berbeda tidak nyata dengan kontrol yaitu kapsul tanpa substitusi tapioka teroksidasi. Oleh karena itu penelitian tahun ke dua adalah aplikasi antioksidan terenkapsulasi pada susu yang disterilisasi dan disimpan pada suhu dingin serta suhu ruang. Sebagai kontrol adalah susu tanpa perlakuan penambahan antioksidan, susu dengan penambahan iv antioksidan ekstrak ampas kopi yang tidak dikapsulasi, dan susu dengan penambahan BHT. Hal ini untuk meyakinkan bahwa antioksidan yang ditambahkan tidak berpengaruh negatif terhadap kualitas produk pangan yang dihasilkan. Pengamatan yang dilakukan globula emulsi (dengan pengecatan), kenampakan susu (dengan pemotretan), warna/kecerahan (menggunakan colour reader), stabilitas emulsi (dengan pengukuran total padatan terlarut), meliputi aktivitas antioksidan, kadar asam lemak bebas, tingkat ketengikan (spektroskopi), aktivitas antioksidan (spektroskopi). Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu selama 8 minggu penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penambahan kapsul antioksidan ampas kopi lebih efektif dalam penghambatan proses oksidasi pada susu yang ditunjukkan dengan kadar asam lemak bebas dan angka peroksida yang lebih rendah daripada susu dengan penambahan antioksidan BHT dan ekstrak cair antioksidan ampas kopi. Penambahan kapsul antioksidan ampas kopi yang mengandung 150 mg antioksidan/kg lemak susu mampu menghambat kerusakan oksidasi lemak susu.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Bersaing - 2015en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFTP - 2015en_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Bersaing;2015
dc.subjectTapioka Teroksidasien_US
dc.subjectkonsentrasi suspensien_US
dc.subjectKadar antioksidanen_US
dc.subjectefisiensi enkapsulasien_US
dc.subjectaktivitas antioksidanen_US
dc.titleAPLIKASI TAPIOKA TEROKSIDASI PADA ENKAPSULASI ANTIOKSIDAN DARI AMPAS SEDUHAN KOPI DENGAN TEKNIK COACERVATIONen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record