Show simple item record

dc.contributor.authorRochman Effendi
dc.contributor.authorBunga Maharani
dc.date.accessioned2016-05-04T02:36:36Z
dc.date.available2016-05-04T02:36:36Z
dc.date.issued2016-05-04
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73683
dc.descriptionLembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember Telepon 0331 337818en_US
dc.description.abstractPenerapan nilai wajar akibat konvergensi IFRS rentan terhadap potensi manipulasi dan kesalahan estimasi karena bekerja melalui akuntansi mark-to-market, yaitu aset dicantumkan pada harga pasar mereka jika diperdagangkan secara terbuka. Menggunakan akuntansi nilai wajar berakibat perubahan yang terus-menerus pada laporan keuangan perusahaan ketika nilai aset mengalami kenaikan dan penurunan serta laba dan rugi yang dicatat. Hal ini membuat semakin sulit untuk memastikan apakah laba dan rugi diakibatkan oleh keputusan bisnis yang dibuat manajemen atau oleh perubahan yang terjadi di pasar. Akuntansi nilai wajar juga menyebabkan volatility kinerja lembaga berfluktuasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan derajat rekayasa laba sebelum dan sesudah konvergensi penuh IFRS, menguji pengaruh lima variabel tata kelola korporasi (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan komite audit) terhadap rekayasa laba dan konsekuensi rekayasa laba terhadap nilai perusahaan sebelum dan sesudah konvergensi penuh IFRS. Penelitian ini menjadi penting karenamembuktikan adanya rekayasa laba pada laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia. Rekayasa tersebut kemudian disikapi oleh investor dalam bentuk harga pasar perusahaan publik. Populasi target adalah perusahaan publikyang terdaftar beroperasi di Indonesia. Data merupakan data panel. Untuk tahun pertama sampel frame dalam penelitian ini adalah Buku Direktori Pasar Modal Indonesia 2008-2011. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel sengaja dipilih agar dapat mewakili populasinya dan dapat memenuhi tujuan penelitian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Variabel Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap motivasi manajemen melakukan rekayasa laba. Sedangkan ukuran dewan komisaris dan proporsi antara dewan komisaris independen dengan jumlah keseluruhan dewan komisaris, dan jumlah komisaris independen tidakberpengaruh terhadap motivasi manajemen melakukan rekayasa laba. Variabel nilai perusahaan merupakan variabel yang diduga dipengaruhi nilainya oleh variabel variabel komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, proporsi antara dewan komisaris independen dengan jumlah keseluruhan dewan komisaris, jumlah komisaris independen dan rekayasa laba.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Bersaing - 2015en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFE - 2015en_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Bersaing;2015
dc.subjectrekayasa labaen_US
dc.subjectcorporate governanceen_US
dc.subjectnilai perusahaanen_US
dc.subjectteori agensi.en_US
dc.titleDAMPAK KONVERGENSI PENUH INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) TERHADAP DERAJAT REKAYASA LABA LAPORAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record