Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto
dc.contributor.advisorErmawati, Tantin
dc.contributor.authorMartina, Lia
dc.date.accessioned2015-12-07T02:00:11Z
dc.date.available2015-12-07T02:00:11Z
dc.date.issued2015-12-07
dc.identifier.nim111610101046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66738
dc.description.abstractStreptococcus mutans (S. mutans) merupakan penyebab utama karies gigi. Mikroorganisme yang terdapat pada karies tersebut akan menyebabkan iritasi terhadap jaringan pulpa dan jaringan periradikuler. Pulpa akan merespon iritan tersebut dengan suatu proses inflamasi. Ketika proses inflamasi berlangsung akan terjadi suatu reaksi dimana cairan, elemen darah, sel darah putih dan mediator kimia akan berkumpul pada tempat terjadinya cedera jaringan atau infeksi. Neutrofil merupakan garis pertahanan pertama bagi tubuh terhadap invasi benda asing yang menyerang. Obat-obatan seperti antibiotik secara umum juga dapat menyembuhkan infeksi. Namun saat ini penggunaan antibiotik untuk infeksi lokal telah dikurangi. Pengobatan atau perawatan dengan menggunakan bahan alam di Indonesia saat ini lebih digalakkan, baik di bidang kedokteran maupun kedokteran gigi. Salah satu bahan alam yang merupakan tanaman obat yang sangat penting dan dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah alpukat, dimana daun alpukat merupakan sumber antioksidan alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak daun alpukat dalam meningkatkan aktivitas mikrobisida sel neutrofil yang dipapar S. mutans. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris. Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only control group design. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan Laboratorium Bio Science Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Pada penelitian ini digunakan sampel isolat neutrofil yang dibagi menjadi enam kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol positif, yaitu kelompok yang diinkubasi menggunakan Penstrep (Penisilin Streptomisin), kemudian kelompok yang diinkubasi dengan ekstrak daun alpukat konsentrasi 100%, kelompok yang diinkubasi dengan ekstrak daun alpukat konsentrasi 75%, konsentrasi 50%, konsentrasi 25% dan kelompok kontrol negatif yaitu kelompok yang menggunakan aquadest steril. Selanjutnya diinkubasi dengan bakteri S. mutans selama tiga jam, setelah itu dilakukan penanaman pada media BHI-A dan diinkubasi selama 24 jam. Uji mikrobisida dilihat dari jumlah koloni bakteri pada media agar yang dihitung dengan menggunakan colony counter. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, diketahui bahwa ekstrak daun alpukat dapat meningkatkan aktifitas mikrobisida dari sel neutrofil yang dipapar dengan bakteri S. mutans. Konsentrasi yang paling efektif untuk meningkatkan aktifitas mikrobsida sel neutrofil yang dipapar dengan bakteri S. mutans adalah ekstrak daun alpukat dengan konsentrasi 100%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMIKROBISIDAen_US
dc.subjectSEL NEUTROFILen_US
dc.subjectSTREPTOCOCCUS MUTANSen_US
dc.subjectDAUN ALPUKAT (Persea americana miller)en_US
dc.subjectINKUBASIen_US
dc.titleAKTIVITAS MIKROBISIDA SEL NEUTROFIL YANG DIPAPAR Streptococcus mutans DAN DIINKUBASI EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana miller)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record