Show simple item record

dc.contributor.advisorWulandari, Kusuma
dc.contributor.authorMustikarani, Wahyu
dc.date.accessioned2015-12-04T08:58:09Z
dc.date.available2015-12-04T08:58:09Z
dc.date.issued2015-12-04
dc.identifier.nim070910301086
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66518
dc.description.abstract. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan hubungan mertua dan menantu yang tinggal dalam satu rumah. Hubungan mertua dan menantu yang tinggal dalam satu rumah juga di perkuat dengan beberapa konsep atau teori yang mendukung terhadap fenomena yang menjadi obyek penelitian. Sedangkan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena dianggap cocok dan mampu mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Lokasi penelitian di desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Teknik pengambilan informan menggunakan teknik snowball. Penelitian ini menggunakan 10 informan pokok dan 5 informan tambahan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (indept interview) semi terstruktur, observasi partisipatif pasif , dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sumber data dan teori. Hasil analisa dari penelitian ini adalah Di Desa Ketapang memang terdapat kondisi dimana mertua hidup satu rumah dengan menantunya dengan waktu yang cukup lama. Dan kondisi itu seiring berjalannya waktu, selalu saja menimbulkan permasalahan yang menyebabkan terjadinya disharmonisasi. Disharmonisasi tersebut dsebabkan oleh tiga faktor yaitu, faktor budaya, faktor keluarga, dan faktor komunikasi : 1. Faktor budaya merupakan kebudayaan yang sudah mendarah daging dalam diri setiap orang tua. Walaupun anak sudah menikah, namun kebanyakan orang tua masih menganggap bahwa dirinya masih bertanggung jawab atas kehidupan anaknya, sehingga tanpa sadar orang tua sering ikut campur dalam kehidupan rumah tangga anaknya. 2. Faktor keluarga di Desa Ketapang Kabupaten Banyuwangi adalah keluarga besar selalu ikut campur apabila ada permasalahan di dalam keluarga kecil. 3. Faktor komunikasi terkadang menjadi penyebab terjadinya disharmonisasi antara mertua dan menantu. Karena apabila diantara keduanya tidak terjalin komunikasi yang baik maka pasti keduanya akan rentan terhadap konflik. Karena seharusnya jika ada suatu permasalahan haruslah dikomunikasikan dengan baik sehingga nantinya akan diketahui akar permasalahannya. Ketiga faktor itulah yang mejadi akar permasalahan terjadinya disharmonisasi mertua dan menantu yang tinggal dalam satu rumah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectHubungan Mertua dan Menantuen_US
dc.titleHUBUNGAN MERTUA DAN MENANTU YANG TINGGAL DALAM SATU RUMAH (Studi Kasus pada Mertua Perempuan dan Menantu Perempuan yang Tinggal dalam Satu Rumah Penelitian pada 3 Keluarga di Desa Ketapang RT 02 RW 02 Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi )en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record