Show simple item record

dc.contributor.authorShuhufin Mukarromah
dc.date.accessioned2013-12-09T04:12:37Z
dc.date.available2013-12-09T04:12:37Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM071510101061
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6641
dc.description.abstractKedelai yang ditanam pada MK-I akan lebih mudah terserang oleh hama, karena pada musim tersebut kelembaban dan suhu lingkungan masih tinggi, sehingga dapat menjadi faktor pendukung bagi perkembangan hama. Tanaman yang terserang hama akan memanfaatkan sebagian energi berupa ATP (Adenosin Tri Phospat) dari hasil proses respirasi untuk mengaktifkan kembali serta meningkatkan kandungan senyawa fenol. Sehingga kebutuhan energi akan meningkat ketika tanaman terserang oleh hama. Asosiasi bakteri Synechococcus sp. merupakan salah satu langkah untuk membantu meningkatkan ketahanan bagi tanaman kedelai. Hal ini disebabkan bakteri tersebut mampu melakukan fiksasi Nitrogen dan memberikan sumbangan senyawa organik misalnya auksin, sehingga tanaman mampu tumbuh optimum. Dengan demikian, tanaman yang diasosiasikan dengan bakteri Synechococcus sp. akan mengalami peningkatan proses metabolisme. Peningkatan dan pengaktifan senyawa fenol merupakan salah satu bentuk peningkatan metabolisme tanaman melalui proses fosforilasi oksidatif. Sehingga tanaman memiliki ketahanan terhadap serangan hama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari tingkat ketahanan tiga varietas kedelai yang diasosiasi dengan bakteri fotosintetik Synechococcus sp. terhadap serangan hama utama pada musim tanam MK-I. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tambahan mengenai pengaruh asosiasi tanaman kedelai dengan bakteri fotosintetik Synechococcus sp. terhadap karakter morfologi dan biokimiawi tanaman kedelai sebagai alat untuk meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama. Penelitian ini dilaksanakan di Agrotechno Park, Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Dasar Fakultas Pertanian, Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember mulai bulan Juli sampai Oktober 2010. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kedelai varietas Baluran, Galunggung dan Surya serta Bakteri Fotosintetik Synechococcus sp.. Penelitian dilaksanakan dengan 2 perlakuan yaitu perlakuan tanpa aplikasi bakteri (Kontrol) dan perlakuan aplikasi bakteri, dimana masingmasing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter pengamatan meliputi Kandungan fenol total (mg/g), Kerapatan Trikoma (jumlah/cm ), Intesitas Kerusakan (%), Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun, Rerata Populasi Hama Utama, Luas Daun Total (cm 2 ), Laju Fotosintesis, Kandungan Klorofil Daun (µmol/m 2 ), Berat Kering Tanaman (g), Temperatur Udara (°C) dan Kelembaban udara (%). Setiap nilai rerata yang diperoleh dihitung standart deviasinya. 6 2 Asosiasi tanaman kedelai (Glycine max L. Merril) dengan bakteri fotosintetik Synechococcus sp. mampu meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama tanaman kedelai varietas Galunggung, tetapi tidak pada varietas Baluran dan Surya. Peningkatan ketahanan tersebut juga didukung dengan peningkatan kandungan fenol yang mencapai 2,50 mg/g, serta kerapatan trikoma yang tinggi yaitu sebesar 338,46 per cmen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071510101061;
dc.subjectMorfologi, Biokimiawi, Varietas Kedelai, Bakteri Fotosintetik Synechococcus sp., Serangan Hama Utama, Musim Tanam MK-Ien_US
dc.titleKetahanan Morfologi dan Biokimiawi Beberapa Varietas Kedelai yang Berasosiasi dengan Bakteri Fotosintetik Synechococcus sp. terhadap Serangan Hama Utama pada Musim Tanam MK-Ien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record