Show simple item record

dc.contributor.authorGrece Theresya Selvi Asmuruf
dc.date.accessioned2013-12-09T04:05:10Z
dc.date.available2013-12-09T04:05:10Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM081510501010
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6628
dc.description.abstractKedelai adalah salah satu tanaman polong – polongan yang menjadi bahan dasar makanan pokok seperti tahu, tempe, kecap, susu kedelai, tepung, minyak dan masih banyak lagi kegunaan lainnya. Selain sebagai pangan, tanaman ini juga digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak karena kadar protein yang terkandung didalamnya cukup tinggi. Hasil penelitian selama ini memberikan informasi bahwa tanaman kedelai merupakan salah satu tanama n legume yang sebagian besar kebutuhan nitrogennya berasal dari hasil fiksasi/penambatan N Salah satu faktor paling umum yang membatasi kemampuan legume untuk fiksasi N 2 adalah ketiadaan angka yang cukup dari rhizobia efektif dalam tanah. Keberadaan bakteri yang mempunyai aktifitas yang tinggi sangat tergantung pada lingkungan hidupnya, Populasi bakteri pada daerah perakaran lebih dominan dibandingkan dengan diluar derah perakaran. Hal ini disebabkan adanya intervensi akar terhadap aktivitas mikrobia. Tinggi. Rhizobia adalah bakteri pemfiksasi nitrogen yang membentuk nodula akar dalam tanaman legume. Salah satunya adalah rhizobium yang tergolong dalam Genus Bradyrhizobium. sekarang terdapat 5 spesies yakni : Bradyrhizobium elkani, Bradyrhizobium japonicum (Biasa disebut Rhizobium Japonicum, Bradyrhizobium liaoningense, Bradyrhizobium yuanmingensem Bradyrhizobium canarisense. Penelitian dilaksanakan di Green House Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember pada bulan Oktober 2012 hingga Mei 2013. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, yakni uji inokulasi isolate rhizobium murni pada media hogland dan uji inokulasi isolat rhizobium pada media tanah. Analisis dilakukan pada saat masa vegetatif yakni 45 hst, dengan respon tanaman yang akan diamati adalah Jumlah populasi rhizobium, jumlah bintil akar, ketersediaan N dan P tanah, serapan N dan P jaringan, serta tinggi tanaman. Hasil penelitian ini mengarah pada efektifitas dan infeksifitas rhizobium sehingga mampu membentuk bintil akar. Beberapa interaksi terjadi dalam penelitian ini seperti jumlah populasi bakteri yang dihasilkan efektif pada tanah bekas kedelai dibandingkan dengan tanah bekas jagung, namun jumlah populasi tidak selalu mempengaruhi jumlah nodulasi yang mampu dibentuk ole h bakteri. Pada data kadar N tanah dengan kadar N jaringan juga memiliki data yang saling berhubungan dan isolat yang paling berpengaruh adalah isolat rhizobium kacang panjang. Interaksi antara P tanah dan serapan P oleh jaringan tanaman memiliki faktor tanah dan inokulan yang sama dalam pengambilan unsur hara yakni tanah bekas jagung dengan isolat rhizobium kacang panjang. Pada kandungan tanah tertinggi perlakuan tanah diberi tambahan batuan fosfat, dapat dikatakan bahwa P yang ditambahkan kedalam tanah mampu di dekomposisi baik oleh mikrobia viii 2 . tanah dan paling utama juga dapat dibantu oleh asam – asam organik yang dikeluarkan oleh akar dan juga hasil kerja bakteri rhizobium. Sedangkan P yang diserap oleh tanaman lebih banyak yang tanpa pupuk karena tanaman memerlukan lebih untuk metabolisme kerja tanaman. ixen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510501010;
dc.subjectUji Ke mampuan Ganda Isolat rhizobiumen_US
dc.titleUJI INOKULASI DAN KEMAMPUAN GANDA ISOLAT RHIZOBIUM PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril).en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record