Show simple item record

dc.contributor.advisorSutarto
dc.contributor.advisorHarijanto, Alex
dc.contributor.authorAulliyah, Mila
dc.date.accessioned2015-12-02T07:03:23Z
dc.date.available2015-12-02T07:03:23Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim110210102056
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65845
dc.description.abstractPermasalahan pada pembelajaran fisika sering dijumpai di sekolah, khususnya pada tingkat sekolah menengah atas (SMA). Salah satu permasalahan pada pembelajaran fisika saat ini adalah masih rendahnya hasil belajar fisika siswa. Rendahnya hasil belajar fisika dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya, yaitu: bahan ajar yang kurang efektif, dan kurang tepatnya penggunaan bahan ajar yang dipilih oleh guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru bidang studi fisika di beberapa SMA Kabupaten Jember, bahwa guru sudah melaksanakan model pembelajaran dengan baik, namun bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran masih kurang efektif. Pembelajaran fisika umumnya menggunakan buku paket sebagai satusatunya bahan ajar cetak. Buku paket tersebut berbentuk rangkuman materi dan latihan soal yang lebih di dominasi pada soal hitungan. Buku paket tersebut masih belum menyajikan permasalahan yang berkaitan dengan kejadian riil yang ada di lingkungan, sehingga kemampuan analisis siswa dalam memecahkan masalah terkait konsep fisika masih rendah. Berdasarkan uraian diatas, peneliti membuat strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan melakukan penelitian pengembangan bahan ajar berupa paket sumber belajar dengan analisis wacana isu. Paket sumber belajar dengan analisis wacana isu merupakan buku ajar yang ungkapan verbalnya dalam bentuk tertulis yang memuat informasi kejadian rill yang kontekstual dan mengandung masalah untuk dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan paket sumber belajar yang baik untuk pembelajaran fisika di SMA dan mengkaji perbedaan hasil belajar fisika siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan paket sumber belajar dengan analisis wacana isu di SMA. Desain yang digunakan dalam viii penelitian ini adalah model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan kemudian dimodifikasi oleh peneliti menjadi 3-D yaitu (Define, Design, dan Develop). Paket sumber belajar dengan analisis wacana isu dinyatakan baik dan layak digunakan untuk pembelajaran fisika di SMA jika produk yang dikembangkan telah teruji kevalidannya melalui proses validasi logic dan empiric. Paket sumber belajar dengan analisis wacana isu dinyatakan valid jika nilai validasi logic dan empiricnya ( dan ) ≥ 4. Tahap pengembangan paket sumber belajar terdiri atas dua tahap yaitu validasi ahli dan uji lapangan. Data yang diperoleh dari tahap validasi ahli berupa data validasi logic, sedangkan pada tahap uji lapangan berupa validasi empiric dan hasil belajar fisika siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan paket sumber belajar dengan analisis wacana isu. Validasi logic terhadap paket sumber belajar dilakukan oleh dua validator dari dosen FKIP pendidikan fisika yaitu Prof. Dr. Indrawati, M.Pd dan Prof. Dr. I Ketut Mahardika, M.Si. Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif validasi logic paket sumber belajar sebesar 3,92 dengan kategori cukup valid. Berdasarkan hasil analisis data kualitatif validasi logic, dapat disimpulkan bahwa instrumen paket sumber belajar dengan analisis wacana isu yang dikembangkan tergolong ke dalam kategori baik dan dapat digunakan dengan revisi. Tahap selanjutnya adalah uji pengembangan. Validator untuk validasi empic adalah dua guru fisika di MAN 2 Jember yaitu H. Syamsuri, S.Pd dan Joko Susanto, S.Pd.. Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif validasi empiric paket sumber belajar sebesar 4,2 dengan kategori valid. Berdasarkan hasil analisis data kualitatif, diperoleh kesimpulan bahwa instrumen paket sumber belajar tergolong ke dalam kategori baik dan dapat digunakan pada kelas-kelas yang berbeda. Untuk mengkaji ada perbedaan hasil belajar fisika siswa setelah pembelajaran menggunakan paket sumber belajar, maka menggunakan uji paired sample T-test SPSS 16. Pada tabel Paired Sample t-test Nilai signifikansi (2-tailed) kelas X MIA 2 dan X Agama sebesar 0,000. Karena sig. (2-tailed) < (0,05) yaitu 0,000 ≤ 0.05 maka ( ) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar fisika siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan paket sumber belajar dengan analisis wacana isu di SMA.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAnalisis Wacanaen_US
dc.titlePAKET SUMBER BELAJAR DENGAN ANALISIS WACANA ISU UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record