Show simple item record

dc.contributor.advisorBudirahardjo, Roedy
dc.contributor.advisorYuwono, Budi
dc.contributor.authorWardani, Chusna Sekar
dc.date.accessioned2015-12-01T12:58:28Z
dc.date.available2015-12-01T12:58:28Z
dc.date.issued2015-12-01
dc.identifier.nim111610101045
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65613
dc.description.abstractAsap rokok merupakan salah satu sumber utama radikal bebas yang berasal dari lingkungan, selain polusi udara, paparan bahan kimia, dan radikal ion. Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2011 menyatakan bahwa prevalensi perokok di Indonesia menempati urutan ke-2 terbesar di dunia. Asap rokok yang dihasilkan oleh perokok ini mengandung sejumlah oksidan dan prooksidan yang dapat memproduksi radikal bebas dan memicu terjadinya peroksidasi lipid dan stres oksidatif. Apabila kerusakan tersebut berlanjut dan tubuh tidak menerima asupan antioksidan dari luar untuk menyeimbangkan peningkatan berlebih dari radikal bebas tersebut maka akan terjadi peningkatan kadar kolesterol total. Propolis merupakan obat alami yang telah dipergunakan secara luas sejak zaman dahulu. Propolis atau lem lebah adalah suatu zat yang dikumpulkan oleh lebah madu dari sumber tumbuhan dan mengandung resin dan lilin lebah. Propolis diduga dapat menurunkan kadar kolesterol total karena mengandung suatu bahan aktif yaitu flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu antioksidan yang kuat sehingga peningkatan kadar kolesterol total akibat stres oksidatif dari paparan SCS dapat dicegah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah tikus jantan strain Rattus norvegicus galur murni dengan besar sampel sebesar 12 ekor. Sampel pada penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu, kelompok kontrol, kelompok P1 (dipapar Sidestream Cigarette Smoke) dan kelompok P2 (dipapar SCS dan diberi ekstrak propolis). Pemaparan asap rokok dilakukan selama 20 menit/hari dengan setiap 5 menit paparan diberi waktu jeda (tanpa paparan) selama 3 menit. Perlakuan tersebut dilakukan selama 8 hari (karena paparan asap rokok dilakukan secara akut). Jenis rokok yang digunakan adalah rokok kretek berfilter. Pada penelitian ini menggunakan ekstrak propolis dalam bentuk jadi yang ada dipasaran. Ekstrak propolis diberikan dua kali sehari secara oral dengan dosis 4,5μL ekstrak propolis dicampur dengan 3,6 ml air selama 8 hari. Prosedur pemeriksaan kadar kolesterol total dilakukan dengan metode CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase-p-aminophenazone) dengan prinsip pengujian secara kolorimetri enzimatis. Hasil uji One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata kadar kolesterol total darah tikus wistar jantan (p<0,05). Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata kadar kolesterol total antar kelompok perlakuan, kecuali antar kelompok kontrol dan kelompok perlakuan 2. Kesimpulan menunjukkan bahwa terdapat penurunan kadar kolesterol total tikus wistar jantan yang diberi paparan Sidestream Cigarette Smoke dan diberi ekstrak propolis. Pengaruh flavonoid dalam menurunkan kadar kolesterol total disebabkan karena perannya sebagai senyawa antioksidan yang dapat mencegah terjadinya peroksidasi lipid dan meredam efek buruk radikal bebas dengan adanya salah satu ikatan fenol dalam propolis yaitu Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEKSTRAK PROPOLISen_US
dc.subjectKADAR KOLESTEROL DARAHen_US
dc.subjectSIDESTREAM CIGARETTE SMOKEen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS WISTAR JANTAN SETELAH DIPAPAR SIDESTREAM CIGARETTE SMOKEen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record