Show simple item record

dc.contributor.authorLia Afrianti
dc.date.accessioned2015-03-18T10:43:10Z
dc.date.available2015-03-18T10:43:10Z
dc.date.issued2015-03-18
dc.identifier.nimNIM091810301008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61869
dc.description.abstractAplikasi Metode Merrill Crowe untuk Isolasi Logam Cu; Lia Afrianti, 091810301008; 2014; 42 halaman; Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas jember. Pembuangan air limbah industri elektroplating tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Air limbah industri elektroplating banyak mengandung berbagai jenis ion logam berat antara lain: ion kromium (Cr 6+ ), sianida (CN - ), tembaga (Cu vii 2+ ), seng (Zn 2+ ), dan nikel (Ni ). Metode-metode yang umum digunakan untuk mengolah limbah elektroplating antara lain presipitasi, ultrafiltrasi, reverse osmosis, elektrokoagulasi, adsorbsi, dan lain sebagainya (Dima dkk, 2012). Pengaplikasian metode merrill crowe untuk pengolahan air limbah industri elektroplating. Metode merrill crowe merupakan metode pengendapan yang berdasar pada deret clenel. Deret clenel disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektrokimia dari logam-logam dalam larutan sianida. Urutan logam dalam deret clenel adalah Mg-Al-Zn-Cu-Au-Ag-Hg-Pb-Fe-Pt. Setiap logam yang berada disebelah kiri dari logam dalam bentuk kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang akan digantikan (logam dalam bentuk kompleks sianida). Metode ini umumnya digunakan untuk isolasi logam emas dan perak. Pengembangan metode tersebut dalam penelitian ini digunakan untuk isolasi logam Cu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi pH dan waktu sianidasi terhadap hasil sianidasi dan jumlah logam Cu yang terisolasi serta mengetahui efektivitas isolasi logam Cu pada larutan standar dan limbah industri elektroplating dengan menggunakan metode merrill crowe. Metode penelitian yang dilakukan meliputi optimasi parameter dengan menggunakan larutan standar kemudian parameter optimum tersebut diaplikasikan pada air limbah industri elektroplating. Paramaeter yang diukur pada penelitian ini adalah penentuan pH optimum sianidasi dan penentuan waktu optimum sianidasi. 2+ Variasi pH sianidasi yang digunakan yaitu 7, 8, 9, 10 dan 11, sedangkan variasi waktu sianidasi meliputi 5, 10, 15, 20, dan 25 jam. Jumlah kompleks yang dihasilkan dari sianidasi diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan cara mengukur absorbansi larutan pada panjang gelombang senyawa kompleks. Kadar Cu diukur menggunakan spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH sianidasi optimum pada pH 8 dan waktu sianidasi optimum pada 20 jam. Kemampuan metode merrill crowe untuk isolasi logam Cu dilihat dari nilai efektivitasnya. Nilai efektivitas yang didapat adalah sebesar 58,5% pada isolasi Cu dalam air limbah industri elektroplating dan 43,5% pada isolasi Cu dalam larutan standar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091810301008;
dc.subjectAPLIKASI METODE MERRILL CROWE UNTUK ISOLASI LOGAM Cuen_US
dc.titleAPLIKASI METODE MERRILL CROWE UNTUK ISOLASI LOGAM Cuen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record