Show simple item record

dc.contributor.authorKilas Layung Ardini
dc.date.accessioned2015-03-17T10:02:57Z
dc.date.available2015-03-17T10:02:57Z
dc.date.issued2015-03-17
dc.identifier.nimNIM091810401010
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61829
dc.description.abstractInventarisasi Coleoptera di Kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) Banyuwangi, Jawa Timur; Kilas Layung Ardini, 091810401010; 2014: 89 halaman; Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Ordo Coleoptera merupakan salah satu penyusun keanekaragaman serangga terbesar dari ordo serangga yang lainnya. Coleoptera dapat ditemukan pada hampir setiap tipe habitat. Spesies yang termasuk ke dalam ordo Coleoptera lebih dari 350.000 spesies yang ada di seluruh dunia. Coleoptera di lingkungan merupakan indikator yang sangat berguna dalam mengukur keragaman hayati karena distribusi dan kelimpahannya sangat tinggi. Selain itu beberapa spesies sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Keberadaan dari Coleoptera dapat digunakan sebagai indikator keanekaragaman hayati dari suatu ekosistem, seperti ekosistem hutan. Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) merupakan kawasan konservasi alam yang ada di kabupaten Banyuwangi. Kerusakan lingkungan di kawasan TNAP relatif kecil jika dibandingkan dengan kawasan konservasi lainnya. Kerusakan yang terjadi antara lain pengambilan bambu, penebangan pohon, pengambilan kayu bakar, pengambilan daun gebang dan perburuan satwa. Kerusakan lingkungan TNAP akibat pencurian jangka panjang bisa berdampak terhadap keanekaragaman hayati termasuk Coleoptera. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis serangga dalam ordo Coleoptera yang ada di TNAP, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2014. Inventarisasi spesimen Coleoptera dilakukan di Jalur Pancur-Trianggulasi TNAP Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode pasif dan aktif dengan menggunakan perangakap pitfall trap, malaise trap, light trap, dan sweep net; vii dilanjutkan proses identifikasi di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember dan di Laboratorium Entomologi Puslitbang Zoologi Puslit Biologi LIPI Cibinong, Bogor; lalu dilakukan analisis data di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember. Hasil penelitian mengenai inventarisasi Coleoptera di kawasan TNAP Banyuwangi, Jawa timur diperoleh 486 individu yang masuk ke dalam 24 famili yang terdiri dari 17 spesies yang teridentifikasi sampai tingkat genus dan 22 spesies teridentifikasi sampai tingkat jenis (spesies). Dari 24 famili tersebut masuk ke dalam dua subordo dari ordo Coleoptera. Subordo Adephaga terdiri famili Carabidae dan Dytiscidae. Subordo Polyphaga famili-famili yang ditemukan antara lain famili Scarabaeidae, Lampyridae, Buprestidae, Erotylidae, Tenebrionidae, Elateridae, Cerambycidae, Hydrophillidae, Lycidae, Prionocerida, Chrysomelidae, Lucanidae, Attelabidae, Curculionidae, Mordellidae, Anthribidae, Limnicidae, Staphylinidae, Scolytidae, Nitidullidae, Scraptiidae, dan Coccindelidae. Coleoptera yang ditemukan di TNAP didominasi oleh kumbang pemakan tumbuhan (fitofagus), yaitu 14 famili (58 %) dan kelompok predator 3 famili (13%), serta kelompok saprofagus dengan 6 famili (29%).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091810401010;
dc.subjectINVENTARISASI COLEOPTERA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO (TNAP) BANYUWANGI, JAWA TIMURen_US
dc.titleUji Antifeedant Formula Minyak Esensial Melaleuca alternifolia dan Azadiractha indica Terhadap Spodoptera litura F.; Iva Datur Rohma, 081810401014; 2014; 34 halaman; Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Salah satu hama utama tanaman sayuran adalah ulat grayak Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pola dasar Rancangan Acak lengkap , ANAVA untuk membedakan control dengan perlakuan dan dilanjutkan dengan Duncan ( 50 Analisis data dilakukan dengan analisis probit untuk mengetahui AI ANAVA untuk membedakan kontrol dengan perlakuan dan dilanjutkan dengan Duncan vii 50, 4% dan 4,5%. Namun, pada konsentrasi 3% tidak menunjukan berbeda nyata dengan kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa formula minyak esensial M. alternifolia dan mimba diperoleh pada konsentrasi 2,95%.en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record