Show simple item record

dc.contributor.authorGusti Agung Perias Tiningrum
dc.date.accessioned2015-03-17T09:53:15Z
dc.date.available2015-03-17T09:53:15Z
dc.date.issued2015-03-17
dc.identifier.nimNIM091810401028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61825
dc.description.abstractUji Sitotoksik Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Sel Kanker Payudara MCF-7 (Michigan Cancer Foundation-7); Gusti Agung Perias Tiningrum, 091810401028; 2014: 53 halaman; Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Kanker berasal dari sel normal yang mengalami akumulasi sejumlah perubahan genetik akibat adanya mutasi DNA atau induksi karsinogen dan merupakan penyakit yang menjadi penyebab utama kematian paling banyak pada wanita di dunia. Banyak faktor yang menjadi penyebab kanker payudara dan saat ini belum ada cara yang tepat untuk pencegahannya. Pada tahun 2014, WHO menyebutkan bahwa kanker payudara menempati urutan ke lima penyebab kematian akibat kanker setelah kanker paru-paru, kanker hati, kanker perut dan kanker usus besar. Oleh karena itu, upaya untuk pencegahannya perlu dikaji dan diteliti. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai antikanker adalah biji kakao. Di dalam biji kakao terdapat kandungan senyawa polifenol. Polifenol bermanfaat bagi kesehatan manusia, yaitu memiliki sifat sebagai antioksidan dan berpotensi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker melalui mekanisme penghambatan siklus sel, pemicu apoptosis, penghambatan angiogenesis, dan antiproliferasi. Polifenol merupakan metabolit sekunder yang disintesis oleh tumbuhan. Salah satu jenis polifenol adalah senyawa flavonoid. Beberapa penelitian melaporkan bahwa pemberian flavonoid dapat menghambat proliferasi sel kanker karena mampu menginduksi cell cycle arrest, memicu apoptosis dengan menjaga aktivitas protein p53 dan pRb, dan dapat berikatan dengan reseptor estrogen. Selain itu, flavonoid juga dapat menghambat invasi sel tumor dan angiogenesis sehingga dapat berfungsi sebagai senyawa antimetastasis. Salah satu tumbuhan yang banyak mengandung flavonoid yang dapat berperan penting dalam mencegah resiko terkena kanker payudara adalah biji kakao (Theobroma cacao L.). vii Biji kakao yang mengandung polifenol berupa flavonoid merupakan salah satu komoditas perkebunan utama di Indonesia dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian aktivitas sitotoksik ekstrak biji kakao terhadap sel kanker payudara MCF-7 untuk pencegahan resiko kanker payudara. Penelitian dilakukan secara in vitro, bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak biji kakao yang menyebabkan kematian sel kanker payudara MCF-7 (LC ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak biji kakao pada konsentrasi 1236 µg/ml dapat menyebabkan kematian sel kanker payudara MCF-7 sebesar 50% (LC 50 ). Perlakuan ekstrak biji kakao pada LC terhadap sel kanker payudara MCF-7 tersebut hanya menimbulkan persentase kematian yang kecil pada sel normal, yaitu pada konsentrasi ekstrak biji kakao 1300 µg/ml hanya menyebabkan kematian pada sel normal sebesar 24,979%, sehingga tidak berbahaya bagi sel normal. Sebagai pembanding, dilakukan pula penelitian ekstrak biji kakao dengan penambahan 28% katekin dan 42% katekin terhadap sel kanker payudara MCF-7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan katekin dapat meningkatkan toksisitas ekstrak biji kakao terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan nilai LC viii 50 berturut-turut sebesar 1208 µg/ml dan 1021 µg/ml.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091810401028;
dc.subjectUJI SITOTOKSIK EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 (Michigan Cancer Foundation-7)en_US
dc.titleUJI SITOTOKSIK EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 (Michigan Cancer Foundation-7)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record