Show simple item record

dc.contributor.authorSatya Permana, Rheza
dc.contributor.authorErmawati, Tantin
dc.contributor.authorAyu Susilawati, I Dewa
dc.date.accessioned2014-09-09T02:17:56Z
dc.date.available2014-09-09T02:17:56Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59210
dc.description.abstractLatar belakang. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit paling mematikan di dunia dan penyebab utamanya adalah aterosklerosis. Paradigma baru menjelaskan bahwa inflamasi kronis seperti periodontitis dipertimbangkan sebagai faktor resiko terjadinya aterosklerosis. Periodontitis menyebabkan bakterimia yang berpengaruh terhadap inflamasi vaskuler. Keadaan ini dapat menyebabkan disfungsi sel endotel, peningkatan oksidasi dan deposisi lipid, sehingga meningkatkan resiko aterosklerosis. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh periodontitis terhadap pembentukan lesi aterosklerosis koroner. Metoda. Penelitian ini merupakan eksperimen in vivo pada tikus (Rattus norvegicus) menggunakan the post test only control group design. Sebanyak 12 sampel tikus dibagi atas kelompok kontrol (K) tanpa perlakuan dan kelompok periodontitis (P) yang dibuat dengan cara pemasangan wire ligature dan injeksi Porphyromonas gingivalis pada gigi molar pertama rahang bawah kiri 3 kali seminggu selama 4 minggu (28 hari). Terjadinya periodontitis dibuktikan dengan adanya resorpsi tulang alveolar. Pada hari ke-29 tikus didekaputasi, diambil jantungnya yang mengandung arteri koroner, dipotong secara melintang, kemudian dibuat preparat histologi dan dilakukan pengamatan histomorfomerik. Analisis Histomorfometrik terdiri atas pengamatan morfologi ada tidaknya dungkul arteri dan ukuran/ketebalan dinding arteri koroner. Analisis data morfologi dungkul (secara deskriptif) dan ketebalan dinding arteri secara statistik dengan T test. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbentuknya dungkul arteri lebih banyak pada kelompok periodontitis (83,33%) daripada kelompok kontrol (16,67%). Dinding arteri kelompok periodontitis juga lebih tebal (2,22±0,35μm) secara signifikan (p<0,05) dibandingkan kelompok kontrol (1,28±0,20μm). Kesimpulan dan saran. Periodontitis secara independen dapat mempengaruhi gambaran histomorfometrik pembentukan lesi aterosklerosis koroner. Perlu penelitian lebih lanjut terkait efek keparahan periodontitis terhadap pembentukan aterosklerosis koroneren_US
dc.publisherUNEJen_US
dc.relation.ispartofseriesArtikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa;
dc.subjectAterosklerosisen_US
dc.subjectHistomorfometriken_US
dc.subjectModel tikus periodontitisen_US
dc.titleAnalisis Histomorfometrik Pembentukan Lesi Aterosklerosis Koroner pada Model Tikus (Rattus norvegicus) Periodontitisen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record