Show simple item record

dc.contributor.authorTriana, D.H
dc.contributor.authorAlfian, F.H
dc.contributor.authorM. H. Makmur
dc.contributor.authorAnwar
dc.date.accessioned2014-08-14T04:12:20Z
dc.date.available2014-08-14T04:12:20Z
dc.date.issued2014-08-14
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58874
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 Jemberen_US
dc.description.abstractSingkong penting artinya dalam upaya penyediaan bahan pangan karbohidrat non beras, penganekaragaman konsumsi pangan lokal, pengembangan industri pengolahan hasil dan agroindustri serta upaya mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek, yang merupakan sentra produksi singkong di Jawa Timur. Tujuan penelitian di tahun pertama adalah untuk mengetahui : 1) trend luas areal, produksi, produktivitas, dan konsumsi singkong di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek; 2) mengkaji sistem agribisnis singkong di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek; dan 3) merumuskan strategi pengembangan agribisnis singkong di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek. Data diperoleh melalui wawancara, pengisian kuesioner dan penelusuran serta telaah dokumen. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik menggunakan analisis trend, R/C ratio, nilai tambah, dan SWOT. Hasil penelitian sebagai berikut : 1) Fluktuasi produksi, produktivitas dan sumberdaya lahan di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek terkait dengan aplikasi kebijakan pemerintah daerah setempat. Trend luas areal dan produksi singkong menurun di kedua kabupaten; 2) Kajian agribisnis singkong di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek sebagai berikut menunjukkan bahwa a) Usahatani singkong di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek belum menerapkan baku teknis budidaya singkong, terutama dalam penggunaan input produksi. Harga relatif singkong dibandingkan tanaman lain rendah. Namun usahatani singkong tetap menguntungkan layak diusahakan (R/C ratio lebih dari 1). Nilai R/C ratio usahatani singkong per Ha pada tahun 2013 di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek berturut-turut 2,98 dan 2,5, b) Agroindustri mengalami kesulitan memperoleh bahan baku secara kontinyu. Peningkatan harga bahan baku di satu pihak tidak diimbangi dengan harga output di pihak lain. Namun perhitungan nilai tambah pada produk agroindustri berbahan baku singkong di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek bernilai positif, c) Pemasaran singkong dari Kabupaten Pacitan ke luar Kabupaten Pacitan sebagian besar dalam bentuk gaplek dan singkong segar. Pemasaran singkong di Kabupaten Trenggalek sebagian besar disalurkan ke luar Kabupaten Trenggalek dalam bentuk tapioka dan chip mocaf. Hubungan antara petani dengan lembaga pemasaran berikutnya pada umumnya tidak didasarkan pada keterikatan, tetapi karena kebiasaan (langganan), d) Kemitraan antara para pelaku agribisnis di Kabupaten Pacitan kurang berhasil dan di Kabupaten Trengalek kurang optimal pelaksanaannya; 3) Strategi pengembangan agribisnis singkong di Kabupaten Pacitan, yaitu : penguatan peran pemerintah melalui kebijakan terintegratif dan berkesinambungan berbasis sumberdaya lokal. Strategi pengembangan agribisnis singkong di Kabupaten Trenggalek adalah konsistensi peran pemerintah dalam pengembangan agribisnis singkong melalui kebijakan untuk memperkuat struktur kelembagaan agribisnis secara integratif dan berkesinambungan.en_US
dc.publisherFak.Pertanian'13en_US
dc.relation.ispartofseriesUPT;79
dc.subjectAgribisnisen_US
dc.subjectSingkongen_US
dc.subjectPemerintah (Public)en_US
dc.subjectSwasta (Private)en_US
dc.subjectPetani (Community)en_US
dc.titleKebijakan Pengembangan Agribisnis Singkong Berbasis Pendekatan Public-Private-Community Partnership (Studi Di Kabupaten Pacitan Dan Trenggalek)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record