Show simple item record

dc.contributor.authorHari, Purnomo
dc.date.accessioned2014-06-03T02:50:53Z
dc.date.available2014-06-03T02:50:53Z
dc.date.issued2014-06-03
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57755
dc.description.abstractPengembangan agens pengendali OPT lokal telah menjadi topik utama kajian di universitas, lembaga penelitian dan inovator pertanian di Indonesia akhir-akhir ini. Beragam agens pengendali hayati telah dihasilkan dan beberapa diantaranya telah menjadi biopestisida komersial. Namun, disayangkan banyak produk lokal tersebut yang dikembangkan tanpa mempertimbangkan bio-ekologi dan keragaman genetik populasi OPT. Bahkan, beberapa diantaranya diproduksi tanpa sistem kendali mutu yang baik. Hal ini merupakan penyebab beragamnya hasil pengendalian menggunakan biopestisida tersebut. Aplikasi biopestisida berbeda dengan pestisida sintetik. Faktor lingkungan dan genetik organisme sasaran serta standar mutu produk merupakan faktor yang menentukan keberhasilan pengendalian. Oleh sebab itu, pembelajaran langsung kepada pemakai merupakan faktor yang tidak terpisahkan dalam pemasaran biopestisida. Lebih lanjut, pembelajaran langsung pada pemakai dapat meningkatkan jaminan mutu produk serta bermanfaat dalam pengembangan produk di masa mendatang. Kelompok tani “Mawar Putih” yang diketuai oleh ibu Indar Setiani, telah memproduksi agen hayati seperti jamur Trichoderma sp., Beauveria bassiana, parasitoid Trichogramma japonikum dan bakteri Coryne bacterium (Gambar 1). Agen hayati ini telah terbukti mampu mengendalikan serangan organisme pengganggu tumbuhan, sehingga kelompok ini terus mengembangkan produksi agen hayati. Jamur Trichoderma sp. terutama mampu mengendalikan patogen terbawa tanah, Beauveria bassiana mampu mengendalikan hama walang sangit pada tanaman padi, parasitoid telur Trichogramma japonikum mampu mengendalikan penggerek batang, sedangkan bakteri Coryne mampu mengendalikan penyakit kresek, blas pada tanaman padi. Program IbM tahun 2012 dilaksankan melalui beberapa kegiatan yaitu 1) Pelatihan pengencalan dan produksi massal agen pengendali hayati Uret, 2) produksi massal agens pengendali hayati. Pelatihan dan produksi massal dilakukan di dua tempat yaitu di PPAH ii Mawar Putih DUsun Curah Buntu Desa Jenggawah Kecamatan Cenggawah Kabupaten Jember dan di Perkebunana Jatirono PTPN XII Banyuwangi. Materi pelatihan (terlampir) meliputi 1) pengenalan tentang agens pengendali hayati meliputi cendawan Metarhizium anisopliae dan nematoda pathogen serangga (biologi, mode of entry, mode of action, gejala dan tanda) ; 2) produksi massal kedua agens pengendali hayati. Di PPAH Jenggawah diikuti oleh enam anggota sedangkan di Perkebunan Jatirono dikuti oleh 25 peserta (meliputi assisten menejer, asisten tanaman di Wilayah 1 dan 2). Hasil pelaksanaan pelatihan bagi peserta sangat bermanfaat karena mereka ternyata belum banyak mengenal kedua agens pengendali hayati tersebut, sehingga antusias para peserta sangat baik baik pada waktu pemaparan teori maupun praktek sehingga mereka sekarang dapat memproduksi massal sendiri kedua agens pengendali hayati.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectBiopestisidaen_US
dc.titleIbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebuen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record