Show simple item record

dc.contributor.authorZulfikar
dc.contributor.authorSiswoyo
dc.contributor.authorYeni Maulida
dc.contributor.authorEndang Maruf
dc.date.accessioned2013-12-05T03:09:17Z
dc.date.available2013-12-05T03:09:17Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4518
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractPenelitian ini diawali dengan pengembangan model instrument system flow dua channel dan tiga channel dengan menggunakan spectronic 21 D sebagai detector yang dikoneksikan dengan Personal computer [PC) melalui adapter PC 500 Sanwa. Selanjutnya kelayakan reaksi dipelajari dari reagen dan asam urat dilanjutkan dengan reaksi pengidentifikasi produk dari asam urat, sehingga dapat dipergunakan sebagai pengkuantifikasi jumlah asam urat dalam sampel secara spectrometry. Kelayakan reagen methylene blue untuk mendeteksi asam urat secara spectrometry dengan menscanning larutan methylene blue tanpa dan dengan asam urat. Hasil menunjukkan bahwa profil spektra methylene blue berubah dari panjang gelombang maksimum 660 menjadi 620 nm. Sehingga reaksi pembongkaran asam urat menjadi alantoin dan hydrogen peroksida terjadi. Ulangan dalam waktu reaksi yang berbeda stabilitas reaksi dan juga tidak adanya perubahan intensitas yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa reaksi ini berlangsung relatif cepat. Kajian selanjutnya adalah identifikasi dan kuantifikasi asam urat menggunakan reaksi kondensasi dari fenol dan aminoanti pyrine dengan penambahan hydrogen peroksida. Profil spektra daerah visible menuniukkan'tidak ada peak yang signifikan untuk campuran fenol dan aminoantipyrine. Penambahan hydrogen peroksida pda larutan tersebut menyebabkan munculnya peak baru pada daerah panjang gelombang 500 nm dan diikuti senyawa warna merah. Hasil ini mengindikasikan telah terjadi reaksi kondensasi antara fenol dengan aminoantipyrine. Kedua reaksi ini menjadi dasar dalam penentuan asam urat dengan persamaan reaksi sebagai berikut; Reaksi (1) .......... Uric Acid + Oz + MB + Allantoin + HzOz llti u \ll. Reaksi (2)..... -A '-ts{ "r', L-,+ "_ !] *rn-4')- r\, rll hI* .-l' .+fi {-r } fi \,,r Hasil scan dari reaksi diatas menunjukkan adanya dua puncak panjang gelombang dan panjang gelombang maksimum bergeser kearah yang lebih besar. Panjang gelombang pertama pada daerah 640nm dan panjang gelombang kedua pada 520nm. Hasil ini menunjukkan adanya kesamaan pola spectra, dengan kedua reaksi yang berjalan secara independent. Panjang gelombang maksimum 520nm menjadi pilihan untuk mengidentifikasi asam urat, berdasarkan persamaan reaksi diatas bahwa kuantitas asam urat setara dengan hydrogen peroksida yang terbentuk dan setara pula dengan hasil reaksi kondensasi. Pada kajian selanjutnya panjang gelombang ini dipilh pengkuatifikasi asam urat berdasarkan intensitas warna daerah 520 nm. Beberapa parameter fisik systern flow dipelajari meliputi laju alir, dan mixing coil dilanjukan dengan optimasi reagen dan dilanjutkan dengan uji kinerja system pengukran asam urat menggunakan teknik ini.en_US
dc.description.sponsorshipSTRANAS_2009en_US
dc.publisherFMIPA '09en_US
dc.subjectASAM URATen_US
dc.subjectSISTEM FLOWen_US
dc.subjectPOTENSIOMETRIen_US
dc.subjectOPTIK DETEKTORen_US
dc.titlePENGEMBANGAN INSTRUMENT ANALISIS RUTIN ASAM URAT DALAM SISTEM FLOW DENGAN POTENSIOMETRI DAN OPTIK DETEKTORen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record