Show simple item record

dc.contributor.authorArdian Syah Putra
dc.date.accessioned2013-12-03T11:08:25Z
dc.date.available2013-12-03T11:08:25Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM081810301034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3272
dc.description.abstractViskositas merupakan ukuran kekentalan zat cair. Penentuan nilai viskositas sangat diperlukan dalam penentuan sifat fisik cairan. Viskositas dapat ditentukan menggunakan viskometer jenis kapiler. Prinsip kerja viskometer jenis kapiler ini adalah dengan mengukur kecepatan alir suatu fluida dengan volume tertentu dalam pipa kapiler. Pengukuran viskositas dilakukan secara manual, yaitu dengan menandai waktu alir larutan pada dari tanda batas awal hingga tanda batas akhir suatu tanda yang telah ditentukan. Penandaan waktu alir dilakukan menggunakan stopwatch. Viskometer dengan metode pipa kapiler (micro Ostwald) membutuhkan sampel yang sedikit dibandingkan dengan dua metode viskometer yang lain, yaitu 2 ml (Wilke, 1953). Jumlah sampel sebesar 2 ml ini masih relatif banyak jika digunakan untuk pengukuran viskositas dengan jumlah sampel yang terbatas. Pengamatan waktu alir secara manual pada viskometer kapiler mempunyai potensi kesalahan manusia (human error). Pengamatan manual ini dapat digantikan menggunakan sensor optik dan dipantau oleh komputer untuk penentuan waktu alirnya. Melihat perlunya alat viskometer yang mempunyai akurasi hasil pengukuran dengan jumlah sampel yang sedikit, maka diperlukan disain dan komputerisasi viskometer kapiler. Tujuan penenlitian ini adalah untuk membuat viskometer kapiler yang terkomputerisasi. Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu : (i) penyiapan alat dan bahan, (ii) disain alat, (iii) penentuan waktu alir larutan, (iv) analisa data (pengujian akurasi, dan presisi). Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil uji dari viskometer hasil disain terhadap viskometer Ostwald. Larutan yang digunakan terdiri dari larutan bersifat polar (akuademin, larutan gula 15 %, 25 %, dan 35 %) dan larutan bersifat nonpolar (minyak tanah , larutan bio solar 50 %, 75 %, dan 100 %). Hasil penelitian didapatkan bahwa naiknya nilai simpangan dan menurunnya nilai presisi pada kenaikan nilai viskositas menunjukkan kurang optimalnya kerja sensor akibat interaksi yang kuat antara larutan dan dinding viskometer.Viskometer hasil disain mempunyai nilai presisi lebih baik dari viskometer Ostwald yang ditunjukkan dari nilai SD viskometer hasil desain lebih kecil daripada nilai SD viskometer Ostwald. Simpangan bernilai kurang dari 5 % pada larutan uji yang bersifat nonpolar dengan viskositas di bawah 5,28 mPa.s sedangkan pada larutan uji yang bersifat polar hanya pada viskositas di bawah 1.44 mPa.s.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810301034;
dc.subjectVISKOMETER KAPILERen_US
dc.titleDISAIN DAN KOMPUTERISASI VISKOMETER KAPILERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record