Show simple item record

dc.contributor.authorAhmad Sahid
dc.date.accessioned2013-12-03T10:12:09Z
dc.date.available2013-12-03T10:12:09Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM070110201033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3238
dc.description.abstractDeiksis dalam Bahasa Madura di Desa Kapongan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo: Suatu Tinjauan Semantik; Ahmad Sahid; 070110201033; 2011; 92 halaman; Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Jember. Bahasa merupakan alat yang sangat penting dan berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia dapat mengutarakan keinginan, perasaan, dan pikirannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses komunikasi yang melibatkan bahasa selalu terdapat penggunaan deiksis. Deiksis merupakan identifikasi orang, objek, ataupun peristiwa yang diucapkan oleh orang lain dan mengacu pada dimensi ruang, waktu, tempat, atau pun orang. Bahasa Madura merupakan identitas dari orang Madura. Selain itu, bahasa Madura digunakan oleh etnik Madura sebagai alat komunikasi antarsesama anggota keluarga dan orang-orang dari etnik Madura. Deiksis juga terdapat pada peristiwa komunikasi yang menggunakan bahasa Madura. Penggunaan deiksis (penunjukan) dapat mengurangi adanya kesalahpahaman dalam komunikasi. Dalam penelitian ini dibahas pemakaian dan pemaknaan deiksis yang terdapat dalam bahasa Madura, di antaranya yaitu deiksis pronomina persona, deiksis nama diri, deiksis pronomina demonstratif dan deiksis waktu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kapongan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Tahapantahapan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tahap penentuan lokasi penelitian, tahap pemilihan informan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah metode cakap dengan menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Tahap analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik Pilah unsur penentu (PUP) dengan menggunakan metode deskriptif sebagai teknik lanjutannya. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pemaknaan dan pemakaian deiksis dalam bahasa Madura dapat diklasifikasikan menjadi deiksis persona, deiksis nama diri, deiksis demonstratif, dan deiksis waktu. Dalam berkomunikasi, deiksis persona yang digunakan bergantung pada sistem tutur sapa dan tingkat tutur. Sistem tutur sapa yang ditemukan yaitu sistem tutur sapa yang menggunakan leksem kekerabatan. Berdasarkan tingkat tuturnya, dapat dibedakan menjadi tingkat tutur enjâ’ iyâ, tingkat tutur engghi enten, tingkat tutur èngghi bhunten dan tingkat tutur engghè enten. Deiksis nama diri yang ditemukan yaitu dengan penyebutan nama diri, sistem tutur sapa dhân-bâddhânan, dan jhâjjhuluk. Penyebutan nama diri digunakan untuk menghindari penggunaan deiksis persona, lebih ke arah faktor ketakziman, keakraban, dan mencari perhatian lawan bicara. Selain itu, sistem tutur sapa dhânbâddhânan digunakan oleh kalangan teman yang akrab dengan maksud untuk keakraban yang bernilai rasa negatif, sedangkan jhâjjhuluk adalah deiksis nama diri yang bernilai rasa positif, dengan maksud untuk menghormati. Deiksis jhâjjhuluk diberikan kepada orang tua atas nama anak pertamanya dan juga diberikan kepada orang yang mempunyai prestasi/ penghargaan, serta kepada hewan/ benda yang diberikan penghargaan atas prestasi yang dimiliki. Berdasarkan kedekatan dengan petutur, deiksis demonstratif dibedakan menjadi è diâ, è dinna’, arèya (mengacu pada benda dan menunjuk pada seseorang), reya’/ ya’ (digunakan untuk menegaskan sesuatu yang sedang dicari). Berdasarkan kedekatan dengan mitra tutur berupa jârèya, è ghâdiâ, dan aruwa. Berdasarkan ketidakdekatannya (petutur dan mitra tutur) deiksis demonstratif berupa aruwa’, da’ essa’, dan dissa’. Deiksis waktu yang digunakan dalam bahasa Madura terdiri atas masa kini, masa lampau, dan masa mendatang. Pembagian waktu tersebut didasarkan pada acuan yang diinginkan oleh petuturnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070110201033;
dc.subjectdieksisen_US
dc.titleDEIKSIS DALAM BAHASA MADURA DI DESA KAPONGAN KECAMATAN KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO: SUATU TINJAUAN SEMANTIKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record