Show simple item record

dc.contributor.authorDewi Ayu Rahayu
dc.date.accessioned2013-12-03T08:37:37Z
dc.date.available2013-12-03T08:37:37Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM072310101053
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3162
dc.description.abstractKemampuan motorik kasar merupakan kemampuan anak untuk mengontrol otot-otot besar, seperti kemampuan anak untuk duduk, berdiri, berjalan, berlari, melompat dan sebagainya. Kemampuan motorik kasar anak dapat dipengaruhi oleh adanya pemberian stimulasi. Stimulasi adalah rangsangan yang berasal dari luar individu anak. Pemberian stimulasi bertujuan untuk membantu anak mencapai tngkat perkembangan yang optimal sesuai dengan yang diharapkan. Stimulasi motorik kasar anak dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan baby walker dan metode konvensional (tatah). Kedua metode tersebut dipercaya dapat melatih otot kaki anak, sehingga dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar anak. Baby walker adalah kursi beroda yang dapat memungkinkan anak menggerakkan kakinya pada lantai dan berpindah dari satu ruangan keruang yang lain. Baby walker dipercaya efektif untuk membantu anak dapat berjalan lebih cepat. Namun, beberapa penelitian menyimpulkan bahwa tidak ditemukan efek positif dari penggunanan baby walker terhadap kemampuan motorik kasar anak. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang berbeda, dimana ditemukan bahwa baby walker banyak menyebabkan cidera pada anak. Metode konvensional (tatah) merupakan metode stimulasi untuk melatih anak berjalan yang telah digunakan secara turun menurun. Metode tatah dilakukan dengan memegangi bagian tubuh atau tangan anak untuk membantu anak berjalan. Metode tatah dianggap lebih aman karena orang tua membimbing dan mendampingi langsung anak dalam memberikan stimulasi. Metode ini juga dapat mendekatkan hubungan antara orang tua. Kedekatan antara orang tua dan anak dapat meningkatkan perkembangan otak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan motorik kasar anak usia 10-11 bulan yang menggunakan baby walker dan metode konvensional (tatah) di Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan teknik total sampling. Sampel penelitian berjumlah 41 anak dengan 22 anak yang menggunakan baby walker dan 19 anak yang menggunakan metode konvensional (tatah). Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan anak yang menggunakan baby walker lebih banyak yang memiliki kemampuan motorik kasar abnormal dibandingkan dengan anak yang menggunakan metode konvensional (tatah). Hasil penelitian yang didapatkan anak yang menggunakan baby walker sebanyak 13 anak (59,1%) memiliki kemampuan motorik kasar abnormal, sedangkan anak yang menggunakan metode konvensional (tatah) sebanyak 2 anak (10,5%) memiliki kemampuan motorik kasar abnormal. Berdasarkan hasil uji chi square, diperoleh hasil bahwa p-value=0,003 < α (0,05). Dengan demikian hasil penelitian menyimpulkan bahwa adanya perbedaan kemampuan motorik kasar anak usia 1011 bulan yang menggunakan baby walker dan metode konvensional (tatah) di Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072310101053;
dc.subjectKASAR ANAK USIA 10-11 BULAN YANG MENGGUNAKAN BABY WALKER DAN METODE KONVENSIONAL (TATAH) DI KELURAHAN GEBANGen_US
dc.titlePERBEDAAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 10-11 BULAN YANG MENGGUNAKAN BABY WALKER DAN METODE KONVENSIONAL (TATAH) DI KELURAHAN GEBANG KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record