Show simple item record

dc.contributor.authorVita Opica Sukmawati
dc.date.accessioned2013-12-03T04:33:49Z
dc.date.available2013-12-03T04:33:49Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM091610101086
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2848
dc.description.abstractPada penelitian ini menggunakan kulit buah delima yang secara empiris telah banyak digunakan oleh masyarakat. Tanaman delima putih cukup unik karena semua bagian tumbuhan ini mempunyai komposisi kimia antara lain flavonoid, alkaloid, tanin yang bersifat sebagai bahan antimikroba. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa ekstrak kulit buah delima putih bersifat antibakteri. Tidak menutup kemungkinan bahwa dekokta kulit buah delima putih bersifat antibakteri. Salah satu jenis bakteri dalam rongga mulut adalah Streptococcus mutans (S.mutans). Permasalahan yang dapat dirumuskan dari latar belakang tersebut yaitu apakah dekokta kulit buah delima putih memiliki daya antibakteri terhadap S.mutans dan berapakah konsentrasi efektif dekokta kulit buah delima putih sebagai antibakteri terhadap S.mutans? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dekokta kulit buah delima putih memiliki daya antibakteri terhadap S.mutans dan konsentrasi efektif dekokta kulit buah delima putih sebagai antibakteri terhadap S.mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan the post test only control group design. Sampel dibuat dengan menggunakan metode dekokta. Cara pembuatan larutan dekokta yaitu kulit buah delima putih yang kering digiling dan diayak menggunakan saringan mesh 60 yang berarti menghasilkan maksimal 250 mikron (ø 0,25mm) butiran serbuk. Serbuk kering ditimbang sebanyak 10 gram, dimasukkan kedalam tabung elenmeyer lalu ditambahkan akuades steril 100 ml dan akuades ekstra 20 ml. Campuran tersebut dimasukkan kedalam penangas air selama 30 menit terhitung mulai temperatur 90oC. Kemudian larutan dekokta disaring menggunakan kertas saring sampai habis. Hasil viii penyaringan ditambahkan akuades hingga volume akhir 100 ml. Larutan tersebut dinamakan dengan dekokta konsentrasi 100%. Selanjutnya dibuat 7 konsentrasi menggunakan metode pengenceran seri sampai dengan konsentrasi 1,56%. Setiap konsentrasi larutan dekokta ditambahkan 1ml media BHI-B dan suspensi 0,1 ml kemudian diinkubasi dengan anaerobic jar selama 24 jam pada temperatur 37oC. Setelah 24 jam dilakukan penanaman pada cawan petri yang diberi media BHI-A dan suspensi sebanyak 0,1 ml dan diratakan menggunakan spreader, selanjutnya diinkubasi dengan anaerobic jar selama 48 jam pada temperatur 37oC. Hasil pengamatan menunjukkan pada konsentrasi 100% sampai 6,25% terjadi kenaikan rerata koloni S.mutans dan pada konsentrasi 3,13% terjadi sedikit penurunan rerata koloni. Selanjutnya pada konsentrasi 1,56% terjadi kenaikan jumlah koloni S.mutans. Kesimpulannya adalah dekokta kulit buat delima putih memiliki daya antibakteri terhadap S.mutans. Konsentrasi dekokta kulit buah delima putih yang efektif sebagai antibakteri yaitu 100%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101086;
dc.subjectANTIBAKTERI DEKOKTA, DELIMA PUTIHen_US
dc.titleDAYA ANTIBAKTERI DEKOKTA KULIT BUAH DELIMA PUTIH (Granati fructus cortex) TERHADAP Streptococcus mutansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record