Show simple item record

dc.contributor.authorAriesia Ayuning Gemaputri
dc.date.accessioned2014-01-29T21:35:12Z
dc.date.available2014-01-29T21:35:12Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM061520101002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27304
dc.description.abstractIstilah mangrove mengarah pada dua pengertian, yaitu mangrove sebagai tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut, atau sebagai komunitas yang tersusun atas berbagai jenis tumbuhan mangrove. Luas hutan mangrove Indonesia merupakan yang terluas di wilayah Asia Tenggara, yaitu sekitar 75 % dari luas hutan mangrove di Asia Tenggara dan 27 % dari luas hutan mangrove di dunia. Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi Depertemen Kehutanan pada tahun 2000, luas potensial hutan mangrove di seluruh Indonesia sebesar 9.361.957,59 ha. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian pendahuluan dalam upaya membantu kegiatan rehabilitasi lahan mangrove yang akan dilakukan oleh pemerintah berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di wilayah pantai utara Jawa Timur khususnya Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo, khususnya di daerah pantai yang akan dilakukan kegiatan rehabilitasi sesuai dengan RTRW masing-masing kabupaten tersebut. Data yang dikumpulkan dari Taman Nasional Baluran meliputi data tumbuhan, tanah, dan oseanografi. Sedangkan pengambilan data di luar Taman Nasional Baluran dilakukan hanya data tanah dan oseanografi saja. Pengambilan data meliputi tanah, tumbuhan, dan osenografi di masing-masing lokasi tersebut. Pengambilan data tanah, tumbuhan dan osenografi menggunakan teknik plot (plot). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, wilayah pantai di Kabupaten Probolinggo, khususnya di wilayah pantai Kecamatan Tongas, Kecamatan Gending, dan Kecamatan Paiton, memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan rehabilitasi hutan mangrove, karena memiliki karakteristik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan mangrove. Jenis mangrove yang dapat ditanam di lokasi tersebut dibedakan menjadi tiga zona yaitu untuk zona depan (dekat laut) antara lain Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, dan Rhizophora stylosa, zona tengah antara lain Bruguiera gymnorrhiza dan Xylocarpus mollucensis, sedangkan zona belakang (dekat darat) antara lain Ceriops decandra dan Ceriops tagal. Wilayah pantai Kabupaten Situbondo, khususnya di wilayah pantai Kecamatan Banyuglugur, Kecamatan Suboh, dan Kecamatan Bungatan juga memiliki potensi untuk ditanami mangrove. Jenis mangrove yang dapat ditanam di lokasi tersebut dibedakan menjadi tiga zona yaitu untuk zona depan (dekat laut) serta zona tengah adalah Rhizophora stylosa, sedangkan zona belakang (dekat darat) adalah Ceriops decandra.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061520101002;
dc.subjectMANGROVEen_US
dc.titleDESKRIPSI STRUKTUR LAHAN REHABILITASI MANGROVE DI WILAYAH PANTAI UTARA BAGIAN TIMUR PROPINSI JAWA TIMURen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record