Show simple item record

dc.contributor.authorSRI EDI ASTUTI
dc.date.accessioned2014-01-28T00:54:22Z
dc.date.available2014-01-28T00:54:22Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM080820201026
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25863
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal terutama dari sisi penerimaan Dana Alokasi Umum dan Pendapatan asli Daerah terhadap Pertumbuhan ekonomi daerah di Jawa Timur. Selain dipengaruhi oleh dana perimbangan dan pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi dikontrol dengan varabel pendapatan perkapita dan jumlah penduduk. Pendapatan perkapita menjadi penting dalam sumbangannya terhadap pertumbuhan ekonomi karena menjadi indikator bagi kesejahteraan penduduknya. Sedangkan jumlah penduduk menjadi penting karena merupakan salah satu modal dalam pembangunan ekonomi sehingga akan besar pengaruhnya terhadap laju dan perkembangan pertumbuhan ekonomi daerah. Hasil penelitain menunjukkan berdasarkan estimasi model yang ada, pengaruh variabel LDau dan LPop terhadap LGE adalah signifikan pada taraf 10 dan 1 persen, dimana koefisien dari variabel LDau adalah negatif sebesar 0,850. Sehingga apabila terjadi kenaikan pada variabel LDau sebesar 1 persen, maka akan berdampak pada penurunan variabel LGE sebesar lon 0.850 persen. Sedangkan pengaruh variabel LPop terhadap LGE adalah signifikan pada taraf 1 persen, dimana koefisien dari variabel LPop adalah positif sebesar 1,43. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikan pada variabel LPop sebesar 1 persen, maka akan berdampak pada kenaikan variabel LGE sebesar lon 1.43 persen. Sejalan dengan Teori Harrod-Domar yang memberikan penekanan bahwa proses pencapaian pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady growth) diperlukan sebuah investasi dan luas pasar. Dinamika pengaruh penanaman modal melalui pengeluaran pemerintah melalui DAU mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi dan mencerminkan marak lesunya pembangunan. Dari hasil estimasi dapat diketahui bahwa variabel LPad memiliki nilai beta standar paling tinggi yaitu 3,14. Dengan demikian LPad dapat dikatakan mempunyai pengaruh paling besar terhadap besar kecilnya LGE kabupaten/kota Propinsi Jawa Timur tahun 2001-2008.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries0808-2020-1026;
dc.subjectPertumbuhan Ekonomi, DAU, PAD, Pendapatan Perkapita, Populasi Penduduken_US
dc.titlePENGARUH DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DI ERA DESENTRALISASI FISKAL DI JAWA TIMURen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record