Show simple item record

dc.contributor.authorDEWINTA ROFIQO NURRI
dc.date.accessioned2014-01-27T06:54:55Z
dc.date.available2014-01-27T06:54:55Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM010210103086
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25400
dc.description.abstractKacang tanah di Indonesia mempunyai prospek yang baik dan potensi produksinya mudah dikembangkan. Namun kebanyakan petani kacang tanah kurang memperhatikan dalam pengadaan benih bermutu. Secara tidak langsung ini berhubungan dengan viabilitas benih, sehingga sebelum benih ditanam maka perlu diadakan pengujian benih terlebih dahulu. Pengujian benih yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji respirasi dan perkecambahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat kemunduran benih terhadap viabilitas benih kacang tanah melalui uji kuosien respirasi bila dibandingkan dengan perkecambahan serta untuk mengetahui kemungkinan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi di SMA Kelas XII pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian ini menggunakan RAL dengan tiga perlakuan kemunduran benih yaitu benih tanpa polong disimpan dalam karung, benih tanpa polong disimpan terbuka dan benih dengan polong disimpan dalam kaleng. Parameter yang diamati meliputi volume O2, volume CO2, nilai KR, persentase kecambah normal dan persentase kecambah hidup serta panjang pendeknya kecambah. Data-data dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dengan taraf signifikasi 5 %. Hasil Penelitian viabilitas kacang tanah (Arachis hypogaea L) melalui uji kuosien respirasi dapat dilihat dari parameter volume O2 yaitu p1 = 5,01 ml, p2 = 5,37 ml dan p3 = 2,41 ml, volume CO2 p1 = 5,56 ml, p2 = 5,82 ml dan p3 = 3,75 ml dan nilai kuosien respirasi p1 = 0,91, p2 = 0,95 dan p3 = 0,79. Sedangkan pada uji perkecambahan dihasilkan persentase kecambah normal p1 = 61 %, p2 = 76 % dan p3 = 64 %, pada persentase kecambah hidup p1 = 81 %, p2 = 90 % dan p3 = 82 %, pada kecambah terpanjang p1 = 12,6 cm, p2 = 13,6 cm dan p3 = 13 cm, pada kecambah terpendek p1 = 1,8 cm, p2 = 2,3 cm dan p3 = 2,1 cm. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh tidak nyata antara berbagai perlakuan kemunduran benih terhadap viabilitas benih kacang tanah, baik melalui uji kuosien respirasi maupun uji perkecambahan dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi Kelas XII pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan karena memenuhi syarat sesuai dengan kriteria sumber belajar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries010210103086;
dc.subjectVIABILITAS BENIH KACANG TANAHen_US
dc.titleVIABILITAS BENIH KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) PADA BERBAGAI TINGKAT KEMUNDURAN BENIH MELALUI UJI KUOSIEN RESPIRASI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI (Pokok Bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan di Kelas XII SMA)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record