Show simple item record

dc.contributor.authorADI PURWANTO
dc.date.accessioned2014-01-27T02:34:45Z
dc.date.available2014-01-27T02:34:45Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM001710101016
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24970
dc.description.abstractKaret merupakan salah satu komoditas yang berperanan penting dalam mendukung perekonomian Indonesia. Kualitas karet Indonesia tidak kalah dengan kualitas karet negara – negara lain, bahkan Indonesia pernah menjadi negara penghasil karet terbesar mengalahkan negara di Amerika Selatan sebagai negara asal tanaman karet. Tetapi dewasa ini Indonesia mengalami pergesaran, dari yang semula mempunyai produktivitas karet terbaik menjadi Produktivitas karet bermutu rendah, hal ini sangat disayangkan sekali, dengan luasnya lahan produksi karet yang tidak didukung dengan produtivitas yang memuaskan. Oleh karena begitu pentingnya upaya pengendalian produtivitas karet di Indonesia,maka banyak hal yang dapat dilakukan, salah satunya dengan menggunakan SPC (Statistical Proses Control) yang dapat digunakan sebagai metode untuk mengontrol proses pengolahan, karena pada proses pengolahan inilah titik kritis yang dapat mempengaruhi keluaran mutu yang dihasilkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keluaran mutu pada setiap tahapan proses pengolahan dan untuk menganalisis apakah proses sudah sesuai. Penelitian ini menggunakan data sekunder produksi bulan Februari tahun 2005 kebun Sumber Wadung. Data dianalisa dengan menggunakan bagan Persediaan , dan permasalahannya dibatasi pada proses penerimaan dan sortasi RSS. Diperkiraakan terdapat perubahan keluaran mutu RSS yang disebabkan karena capabilitas proses pengolahannya. Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) kabupaten Jember Kebun Sumber Wadung kecamatan Mayang dibagi menjadi 3 Afdeling, Afdeling Lanas, Wadung dan Pakem, dimana pada proses penerimaan lateks terdapat perbedaan antara ketiganya, dan terdapat cacat yaitu berupa lump akibat adanya proses prakoagulasi. perbedaan dapat disebabkan berbagai hal misalnya lateks dari tiap afdeling yang berbeda, atau pekerja yang bekerja pada tiap afdeling yang berbeda. Proses sortasi RSS dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu RSS I, RSS II,RSS III, Cutting dan Skimming. Besarnya proporsi cacat pada tiap kelompok mutu mencerminkan besarnya tingkat kesalahan yang terjadi pada proses sortasi kelompok mutu tersebut, semakin besar nilai proporsi cacat maka semakin besar tingkat kesalahan pada proses tersebut, begitupula sebaliknya. Dari grafik terdapat 3 garis melintang sejajar sumbu x yaitu UCL,CL dan LCL. Adanya titik – titik yang terdapat dalam range ketiganya maka dapat dikatakan proses masih dalam kondisi standar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries001710101016;
dc.subjectPENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROLen_US
dc.titlePenerapan Statistical Process Control (SPC) Pada Pengolahan Ribbed Smoked Sheet (RSS) (Studi Kasus di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kebun Sumber Wadung)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record