Show simple item record

dc.contributor.authorAde Putra Setiawan
dc.date.accessioned2014-01-25T12:05:36Z
dc.date.available2014-01-25T12:05:36Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM062210101063
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24145
dc.description.abstractDiabetes mellitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit dimana tubuh penderita DM tidak mampu mengendalikan tingkat glukosa dalam darah. Penderita mengalami gangguan metabolisme glukosa karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga glukosa dalam darah berlebihan. Salah satu pengobatan alternatif dalam mengobati penyakit DM adalah dengan memanfaatkan bahan alam, seperti daun jambu biji (Psidium guajava L.) yang secara empiris digunakan oleh masyarakat untuk mengobati DM. Untuk lebih memberikan dasar bagi bukti manfaatnya, perlu dilakukan suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek menurunkan kadar glukosa darah dari fraksi etil asetat daun jambu biji dan untuk mengetahui perbedaan efek penurunan kadar glukosa darah berbagai dosis fraksi etil asetat daun jambu biji. Prosedur pengujian aktivitas antidiabetes fraksi etil asetat daun jambu biji dalam penelitian ini adalah menggunakan mencit diabetes akibat induksi aloksan. Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan Galur Balb-C. Aloksan adalah suatu senyawa diabetogen yang sering digunakan untuk penelitian DM menggunakan hewan coba. Hewan coba dikatakan DM jika kadar glukosa darahnya melebihi kadar glukosa normal pada mencit yaitu 62,8-176 mg/dL. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan alat GlucoDrTM blood glucose meter AGM-2200.Berdasarkan analisis menggunakan one way Anova dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Different (LSD) menunjukkan bahwa kelompok uji fraksi etil asetat daun jambu biji dosis70 mg/kgBB tidak memiliki perbedaan bermakna dengan kontrol positif yaitu glibenklamid dengan dosis 1,3 mg/kgBB, yang berarti memiliki aktivitas antidiabetes yang sebanding dengan kontrol positif, sedangkan kelompok uji fraksi etil asetat daun jambu biji dosis 140 mg/kgBB dan 280 mg/kgBB menunjukkan perbedaan bermakna dengan kontrol positif. Keseluruhan kelompok dosis memiliki perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif yaitu CMC Na . Data rata-rata persen penurunan fraksi etil asetat daun jambu biji dosis 70 mg/kgBB adalah sebesar 36,54%, dosis 140 mg/kgBB sebesar 54,83%, dan dosis 280 mg/kgBB sebesar 72,98%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun jambu biji dosis 280 mg/kgBB memiliki rata-rata persen penurunan kadar glukosa darah yang paling tinggi. Senyawa aktif yang diduga memiliki aktivitas sebagai antidiabetes adalah senyawa polifenol dan flavonoid terutama kuersetin. Kedua senyawa ini bekerja sinergis dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat daun jambu biji memiliki aktivitas sebagai antidiabetes dan aktivitas antidiabetes fraksi etil asetat daun jambu biji (P. guajava L.) pada dosis 70 mg/kgBB memiliki rata-rata penurunan sebesar 36,54%, dosis 140 mg/kgBB memiliki penurunan sebesar 54,83% dan dosis 280 mg/kgBB memiliki penurunan sebesar 72,98%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062210101063;
dc.subjectAktivitas Anti Diabetes Fraksi Etil Asetat Daun Jambu Bijien_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) PADA MENCIT DIABETES AKIBAT INDUKSI ALOKSANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record