Show simple item record

dc.contributor.authorWahyu Indah Kumala Sari
dc.date.accessioned2014-01-24T05:28:05Z
dc.date.available2014-01-24T05:28:05Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23394
dc.description.abstractOpera Van Java merupakan sebuah acara komedi yang paling diminati pemirsa televisi saat ini. Hal ini disebabkan cerita yang dibawakan berbeda setiap harinya, mulai dari legenda, mitos sampai issue aktual di masyarakat baik nasional maupun internasional. Para wayang dan dalang yang merupakan komedian kawakan membuat acara ini semakin hidup dengan akting spontan dikarenakan harus menampilkan cerita tanpa naskah disertai ulah mereka yang sering mengacaukan gilir tutur sehingga menimbulkan beragamnya tindak tutur, membuat acara ini semakin menarik untuk ditonton. Berdasarkan alasan tersebut penelitian ini mengangkat permasalahan (1) konteks tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di stasiun televisi TRANS 7, (2) gilir tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di stasiun televisi TRANS 7, dan (3) wujud tindak tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di stasiun televisi TRANS7. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan : (1) konteks tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di stasiun televisi TRANS 7, (2) gilir tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di stasiun televisi TRANS 7, dan (3) wujud tindak tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di stasiun televisi TRANS7. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah konteks tutur, gilir tutur, dan wujud tindak tutur dalam percakapan Opera Van Java di stasiun televisi TRANS 7. Hasil penelitian adalah konteks tutur, gilir tutur dan wujud tindak tutur yang ditemukan dalam wacana percakapan Opera Van Java. Konteks tutur dalam wacana percakapan Opera Van Java di Stasiun Televisi TRANS 7 meliputi (1) konteks fisik, 2) konteks epistemis, (3) konteks linguistik, (4) konteks sosial. Gilir tutur yang terdapat dalam wacana percakapan Opera Van Java di Stasiun Televisi TRANS 7 cenderung kacau terlihat dari prosedur pengambilan gilir tutur yaitu : memotong, menyerobot, tumpang tindih dan mengubah topik pembicaraan. Wujud tindak tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di Stasiun Televisi TRANS 7 meliputi (1) wujud tindak tutur representatif, yakni (a) wujud deskriptif, (b) wujud informatif, (c) wujud asertif, (d) wujud responsif, (e) wujud disputatif, (f) wujud retraktif, (g) wujud konfirmatif, (h) wujud retrodiktif, (i) wujud konsesif; (2) wujud tindak tutur direktif, yakni (a) wujud request, (b) wujud question, (c) wujud requerements, (d) wujud prohibitif, (e) wujud permissive, (f) wujud advisoris; (3) wujud tindak tutur komisif, yakni (a) wujud promise, (b) wujud offers; (4) wujud tindak tututr ekspresif, yakni (a) wujud greet, (b) wujud accept, (c) wujud reject, (d) wujud apologize. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu konteks tutur wacana percakapan Opera Van Java meliputi : (1) konteks fisik yang terdiri dari tindakan para penutur, objek serta properti yang digunakan, tempat terjadinya percakapan (tata panggung), dan kostum yang dikenakan penutur; (2) konteks epistemis yang terdiri dari pengetahuan kehidupan rumah tangga, bermasyarakat, percintaan dan kekuasaan; (3) konteks linguistik yang terdiri dari digunakannya campur kode, adanya kalimat yang dibuatbuat dan nyanyian-nyanyian, (4) konteks sosial yang terdiri dari hubungan teman, hubungan keluarga/saudara, hubungan lawan/musuh, hubungan suami/istri/kekasih, serta hubungan atasan dan bawahan. Gilir tutur yang terdapat dalam wacana percakapan Opera Van Java di Stasiun Televisi TRANS 7 cenderung kacau terlihat dari prosedur pengambilan gilir tutur yaitu : memotong, menyerobot, tumpang tindih dan mengubah topik pembicaraan. Wujud tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di Stasiun Televisi TRANS 7 meliputi (1) wujud tindak tutur representatif, yakni (a) wujud deskriptif, (b) wujud informatif, (c) wujud asertif, (d) wujud responsif, (e) wujud disputatif, (f) wujud retraktif, (g) wujud konfirmatif, (h) wujud retrodiktif, (i) wujud konsesif; (2) wujud tindak tutur direktif, yakni (a) wujud request, (b) wujud question, (c) wujud requerements, (d) wujud prohibitif, (e) wujud permissive, (f) wujud advisoris; (3) wujud tindak tutur komisif, yakni (a) wujud promise, (b) wujud offers; (4) wujud tindak tututr ekspresif, yakni (a) wujud greet, (b) wujud accept, (c) wujud reject, (d) wujud apologize. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu (1) Bagi Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, diharapkan Wacana OVJ di TRANS 7 ini bisa dijadikan alternatif bahan kajian dalam kegiatan belajar mengajar di perkuliahan, (2) Bagi mahasiswa PBSI, diharapkan penelitian ini dapat memberikan khasanah serta wawasan dalam bidang kajian wacana percakapan. (3) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik pada wacana percakapan Opera Van Java ini dapat meneliti konsep humor maupun prinsip humor dalam wacana tersebut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries50210402202;
dc.subject“OPERA VAN JAVA”en_US
dc.titleACANA PERCAKAPAN DALAM “OPERA VAN JAVA” DI STASIUN TELEVISI TRANS7en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record