Show simple item record

dc.contributor.authorYogga Catur Candra
dc.date.accessioned2014-01-24T04:32:04Z
dc.date.available2014-01-24T04:32:04Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM051910101020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23208
dc.description.abstractProses bubut merupakan proses permesinan yang sering digunakan untuk membuat atau memproses benda-benda berbentuk silindris, dalam komponen mesin karakteristik hasil bubut sangat dipertimbangkan. Untuk menentukan hasil permesinan yang baik diperlukan juga parameter yang tepat dalam permesinan. Diantaranya yaitu sudut tatal, gerak makan, kecepatan pemakanan, putaran spindel, kedalaman pemakanan, dan lainnya. Dari proses permesinan tersebut akan menghasilkan gaya pemotongan yang merupakan faktor terpenting untuk mendapatkan efisiensi dalam proses permesinan. AISI 316 adalah stainless steel, AISI 316 termasuk jenis austenitic stainless steel yang tidak bersifat magnetis karena pengaruh kandungan unsur Nickel antara 8 13 %. AISI 316 yang memiliki kandungan nikel yang besar sehingga material ini tidak mudah mengalami kerusakan akibat adanya unsur lain yang dapat mengakibatkan logam ini mengalami korosi dan cacat logam lainnya. Karena sifat yang dimiliki AISI 316 sehingga material ini sering digunakan dalam dunia industri dan rumah tangga, misalnya dalam bidang perpipaan. Karena kegunaan dan karakteristik dari material ini maka pemotongan yang dilakukan harus benar – benar sempurna. Dalam halini pemotongan menggunakan pahat HSS. Untuk itu diperlukan suatu eksperimen untuk menentukan besarnya parameter pembubutan agar dihasilkan proses pemotongan yang optimal. Salah satunya yaitu variasi sudut tatal dengan menganalisa distribusi gaya yang terjadi. Dalam penelitian ini metode analisis pengolahan data statistik menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk menentukan variabel apa yang paling vii berpengaruh terhadap distribusi gaya yang terjadi. Dari hasil penelitian dan analisis data statistik menunjukkan bahwa parameter yang paling berpengaruh yaitu gerak makan, dan sudut tatal. Pada proses pemotonga stainless steel AISI 316 distribusi gaya pemotongan yang terjaditerbagi menjadi 3 gaya antara lain : gaya potong, gaya geser, dan gaya total. Dimana hasil dari perhitungan pengaruh parameter yang paling berpengaruh didapatkan hasil sebagai berikut : a. Nilai gaya maximum terjadi pada f = 0.15 dengan γ o = -15 Fv = 2519,268 N, Fs = 954,381 N, F = 2616,062 N. b. Nilai gaya minimum terjadi pada f = 0.15 dengan γ o = 45 0 Fv = 357,314 N, Fs = 73,71 N pada γ o = -15 0 , F = 357,314 N pada γ o = 45 . Dengan menggunakan geometri pahat yang mempunyai sudut geram pahat yang semakin positif, maka akan menghasilkan gaya pemotongan yang kecil. Dimana pemotongan yang baik adalah pemotongan yang menghasilkan gaya potong (Fv) yang rendahen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries051910101020;
dc.subjectPEMOTONGAN STAINLESS STEELen_US
dc.titleDISTRIBUSI GAYA PADA PEMOTONGAN STAINLESS STEEL AISI 316 AKIBAT VARIASI SUDUT TATAL MENGGUNAKAN PAHAT HSSen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record