Show simple item record

dc.contributor.authorPristhania Rizka
dc.date.accessioned2014-01-22T15:31:11Z
dc.date.available2014-01-22T15:31:11Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM082010101027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21331
dc.description.abstractKelenjar saliva Anopheles betina merupakan salah satu target kandidat pengembangan Transmission Blocking-Vaccine melawan malaria. Vaksin malaria meliputi vaksin pre-eritrositik; eritrositik dan seksual yaitu vektor dari penyakit Malaria. Pengembangan vaksin malaria sedang pada tahap preclinical dan belum diujicobakan kepada manusia secara optimal. Dalam pengembangannya, saliva menjadi target pembuatan vaksin karena diduga memiliki protein imunomodulator yang dapat memodulasi respon inang. Kelenjar saliva yang dipaparkan berulang pada tubuh inang terbukti memiliki zat yang dapat merangsang dan menekan respon imun inang tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengamatan respon imun pada Th2 yaitu interleukin-4 (IL-4) pada paparan berulang kelenjar saliva dan pengamatan setelah terinfeksi Plasmodium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan saliva nyamuk Anopheles maculatus terhadap respon imun interleukin-4 inang pada hewan coba dalam proses infeksi malaria. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai suatu teori baru dalam pengembangan Transmission Blocking Vaccine (TBV) berbasis saliva vektor Anopheles. Penelitian dilaksanakan dengan cara ekperimental murni dengan simple random sampling. Mencit galur BABL/c sebagai hewan uji dalam penelitian in berjumlah 45 ekor, yang dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing berjumlah 15 ekor. Kelompok tersebut terdiri dari kelompok perlakuan I (supernatan), perlakuan II (pellet) dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan dibeberapa laboratorium berdasarkan proses dan tahapan yang dilakukan. Tahap penelitian yang dilakukan adalah isolasi kelenjar saliva nyamuk Anopheles maculatus betina; penyiapan vaksin kelenjar saliva; aklimatisasi hewan uji dan perlakuan vaksinasi; pengamatan derajat parasitemia dan pembuatan mencit donor; dan pengukuran kadar IL-4 sampel plasma. Data penelitian dicatat dalam buku harian laboratorium (log book) dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar serta dijelaskan dengan cara deskriptif analitik. Hasil pengukuran kadar IL-4 pada 15 sampel plasma menunjukkan angka kenaikan dan penurunan. Pengaruh vaksinasi kelenjar saliva terhadap respon imun IL-4 menunjukkan penurunan kadar IL-4 mencit galur BALB/c hanya terjadi pada kelompok Pellet setelah infeksi Plasmodium berghei dan kelompok Supernatan setelah vaksinasi booster II, sedangkan kadar IL-4 pada vaksinasi primer kelompok pellet mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh dari vaksinasi kelenjar saliva terhadap kadar IL-4, sebelum dan setelah infeksi Plasmodium berghei.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082010101027;
dc.subjectKadar IL-4 Mencit Galur BALBen_US
dc.titleKADAR IL-4 MENCIT GALUR BALB/C YANG DIVAKSINASI KELENJAR SALIVA Anopheles maculatus PRA DAN PASKA INFEKSI Plasmodium bergheien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record