Show simple item record

dc.contributor.authorIndriani Rahmi Safitri
dc.date.accessioned2014-01-22T05:31:51Z
dc.date.available2014-01-22T05:31:51Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM070210192136
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20944
dc.description.abstractPembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berkaitan dengan diri siswa. Diantaranya adalah kemampuan, minat, motivasi, keaktifan belajar dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa diantaranya adalah model pembelajaran. Model pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat dipengaruhi dari pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan akan tercapai. Tujuan pembelajaran fisika di SMP secara umum adalah memberikan pengetahuan tentang fisika, kemampuan dalam keterampilan proses serta meningkatkan kreatifitas dan sikap ilmiah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa khususnya di bidang studi fisika. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal dengan guru fisika MTs Nurul Amin Jatiroto, diperoleh bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap materi fisika untuk kelas VIII masih kurang, terbukti dari hasil belajar siswa kelas VIII-C yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari data kelas yaitu nilai tengah semester ganjil tahun ajaran 2010-2011 dimana dari 30 siswa, 13% atau 4 siswa mendapatkan skor di bawah 50; 56% atau 17 siswa mendapatkan skor antara 50-70; dan hanya 29 % atau 9 siswa mendapatkan skor di atas 70, data hasil observasi ketuntasan siswa dapat ix dilihat pada lampiran C. Selain hasil belajar yang masih rendah, ditemukan juga bahwa aktivitas belajar siswa kelas VIII-C juga rendah, berdasarkan analisis data observasi awal 40% atau 12 siswa yang aktif memperhatikan penjelasan guru; 40% atau 12 siswa yang aktif mencatat; 20% atau 6 siswa yang aktif bertanya; dan 10% atau 3 siswa yang aktif menjawab pertanyaan, data hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran B. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan media pembelajaran komputer (Macromedia Flash). Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan media pembelajaran komputer (Macromedia Flash) pada siswa Kelas VIII-C MTs Nurul Amin Jatiroto; (2) Untuk mendeskripsikan peningkatan ketuntasan hasil belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan media pembelajaran komputer (Macromedia Flash) pada siswa Kelas VIII-C MTs Nurul Amin Jatiroto. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul Amin Jatiroto, pengambilan subyek penelitian adalah kelas VIII-C sebanyak 30 siswa, kelas ini ditentukan berdasarkan masalah yang terjadi di kelas melalui aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Rancangan penelitian menggunakan siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis reflektif. Persentase ketuntasan hasil belajar digunakan untuk menunjukkan peningkatan ketuntasan hasil belajar antara pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Persentase dan reliabilitas Instrumen Observasi Aktivitas Siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Data hasil observasi memperlihatkan bahwa ketuntasan hasil belajar pra siklus dan setelah siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 7% yaitu dari 63% menjadi 80%. Persentase ketuntasan hasil x belajar siswa pada siklus II juga meningkat sebesar 6% yaitu dari 80% menjadi 86%. Pada siklus I telah tercapai kriteria ketuntasan hasil belajar yang ditetapkan oleh Mts Nurul Amin Jatiroto. Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan antara sebelum siklus dan setelah siklus. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) ini merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerja sama tim. Siswa dituntut untuk dapat bersosialisasi selama proses pembelajaran. Dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) ini siswa dapat belajar dengan mudah karena materi dan LKS disajikan dalam bentuk animasi fisika. model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) ini mempunyai langkah yaitu siswa dalam kelompok mengerjakan pertanyaan yang di berikan oleh guru, pertanyaan dalam hal ini adalah LKS yang disajikan dalam bentuk animasi. Kemudian guru memangil salah satu nomor tertentu dan siswa yang nomornya terpanggil menjawab pertanyan di depan kelas. Berdasarkan pada hasil dan analisis data yang telah didapatkan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan media pembelajaran komputer (Macromedia Flash) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa pada pelajaran fisika di kelas VIII-C MTs Nurul Amin Jatiroto.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210192136;;
dc.subjectNumbered Head Togetheren_US
dc.titlePenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Media Pembelajaran Komputer (Macromedia Flash) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas VIII-C MTs Nurul Amin Jatirotoen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record