Show simple item record

dc.contributor.authorHendra Febriyanto
dc.date.accessioned2014-01-21T00:51:18Z
dc.date.available2014-01-21T00:51:18Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM060210193178
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19025
dc.description.abstractProses kegiatan belajar mengajar di sekolah harus berlangsung menarik, aktivitas siswa sebagai pembelajar selalu antusias dalam mengikuti setiap mata pelajaran. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dimana anak dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri. Hasil observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang disajikan oleh guru di SMA Negeri Rambipuji belum melibatkan aktivitas siswa. Kondisi kelas pasif dan hanya terjadi pemberian informasi dari guru ke siswa. Siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting untuk dicatat. Hal itu menyebabkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang, karena guru terlalu mendominasi pembelajaran di kelas. Kondisi seperti itu dapat menimbulkan kejenuhan bagi siswa karena pembelajaran yang disajikan kurang menarik sehingga akan berpengaruh pada hasil belajar dan tujuan pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) di kelas XI IPA 2 SMA Negeri Rambipuji. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu (a) tahap observasi; dan (b) tahap pelaksanaan tindakan. Tahap pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan tes hasil belajar sebanyak dua kali. Komponen-komponen pokok vii dalam setiap siklus adalah: perencanaan atau planning, tindakan atau acting, pengamatan atau observing, refleksi atau reflecting. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata prosentase aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 sebesar 67,8% dan pertemuan ke-2 sebesar 69,2%. Nilai ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 65, nilai ini sama dengan nilai standar ketuntasan minimum yaitu 65. Ketuntasan hasil belajar klasikan pada siklus I sebesar 69,4%. Nilai tersebut masih jauh dari standar ketuntasan klasikal sebesar 85%, sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II. Rata-rata prosentase aktivitas siswa pada siklus II dengan 3 pertemuan adalah: pertemuan 1 sebesar 78%; pertemuan ke-2 sebesar 81,4% dan pertemuan ke-3 sebesar 81,7%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah 80 dengan ketuntasan hasil belajar klasikal sebesar 94,4%. Nilai ketuntasan hasil belajar klasikal yang diperoleh pada siklus II melebihi standar ketuntasan klasikal sebesar 85%, sehingga siklus dihentikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen dengan pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kelas dapat memenuhi ketuntasan hasil belajar klasikal. Peneliti berharap dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan ini, guru hendaknya selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar serta mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210193178;
dc.subjectAktivitas dan Hasil Belajaren_US
dc.titlePenerapan Metode Eksperimen dengan Pendekatan SAVI untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri Rambipujien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record