Show simple item record

dc.contributor.authorKurnianing, Suci
dc.date.accessioned2014-01-20T01:25:12Z
dc.date.available2014-01-20T01:25:12Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM052110101057
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17932
dc.description.abstractIklim kerja merupakan suatu kombinasi dari suhu kerja, kelembapan udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi pada suatu tempat kerja. Dengan lingkungan kerja yang nyaman maka gairah kerja akan meningkat begitu juga produktivitas. Panas merupakan sumber penting dalam proses produksi maka tidak menutup kemungkinan pekerja terpapar langsung. Pekerja yang terpapar panas dalam jangka waktu yang lama dapat mengalami penyakit akibat kerja yaitu menurunnya daya tahan tubuh dan berpengaruh terhadap timbulnya gangguan kesehatan sehingga berpengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi kerja. Salah satu cara pengukuran pengaruh iklim kerja panas terhadap kesehatan tubuh adalah dengan mengetahui nilai tekanan darah dan denyut nadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tekanan darah dan denyut nadi tenaga kerja bagian produksi sebelum dan sesudah terpapar panas. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik bersifat cross sectional. Penelitian dilakukan pada 31 pekerja bagian produksi dan 8 pekerja bagian kantor (untuk uji hubungan antar variabel iklim kerja) PT. Pabrik Gula Candi Baru. Variabel tergantung adalah tekanan darah dan denyut nadi, sedangkan variabel bebas berupa faktor individu, kerja fisik dan iklim kerja. Adapun analisis statistik dilakukan menggunakan uji Paired T-Test untuk uji beda dua sample berpasangan dan uji Chi Square untuk uji antar variabel memakai SPSS 13.0 dengan α = 0,05. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa karakteristik responden dalam penelitian ini diwakili oleh umur, dimana sebagian besar responden berumur 41-50 tahun dengan masa kerja lebih dari 15 tahun tidak pernah bekerja di tempat lain, berstatus sehat, beristirahat lebih dari 15 menit di daerah < 10 m dari mesin, mengkonsumsi air mineral berkisar 3-5 gelas apabila merasa haus, menngkonsumsi kafein sebelum dan saat bekerja, tidak pernah melakukan aklimatisasi, jarak rumah ke pabrik berkisar antara 1-5 km menggunakan sepeda motor dan berpendidikan sampai SMA/sederajat. Terdapat perbedaan tekanan darah dan denyut nadi tenaga kerja bagian produksi sebelum dan sesudah terpapar panas di PT. Pabrik Gula Candi Baru. Adanya perbedaan tekanan darah ini dipengaruhi oleh umur, jumlah dan waktu konsumsi air mineral. Adanya perbedaan denyut nadi ini dipengaruhi oleh umur, tempat istirahat, jumlah dan waktu konsumsi air mineral. Berdasarkan hasil tersebut maka diperlukan adanya pemberian isolator pada sumber panas agar lingkungan tidak akan menjadi panas akibat perpindahan panas. Selain itu pekerja perlu diberikan pelatihan pada pekerja cara penanggulangan penyakit akibat iklim kerja yang panas. Hal ini akan dapat mengefisienkan pengendalian dengan memberikan air minum berion atau bermineral yang mudah dijangkau oleh pekerja yang bekerja di tempat kerja yang panas. Kemudian pekerja yang baru masuk atau sudah lama absen diminta untuk beraklimatisasi. Kemudian menempatkan tenaga kerja yang berusia di atas 40 tahun ke tempat kerja yang tidak panas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries052110101057;
dc.subjectTekanan Darah, Denyut Nadi Tenaga Kerja, Bagian Produksien_US
dc.titleTEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI SEBELUM DAN SESUDAH TERPAPAR PANAS (Studi di PT. Pabrik Gula Candi Baru, Sidoarjo)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record