Show simple item record

dc.contributor.authorArik Nurcahyo
dc.date.accessioned2014-01-17T07:28:38Z
dc.date.available2014-01-17T07:28:38Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM041910301089
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16257
dc.description.abstractPeristiwa tanah longsor di Kabupaten Jember yang banyak menimbulkan korban jiwa dan harta benda terjadi pada awal tahun 2006 yang melanda Kecamatan Panti. Kawasan yang terkena bencana meliputi Desa Kemiri, Desa Suci dan Desa Serut. Desa Kemiri dan Suci merupakan areal paling rawan, sementara Desa Serut hanya sebagian kecil dan merupakan tempat mengungsi masyarakat dari Desa Suci dan Kemiri. Dari data BPS Kabupaten Jember bencana tanah longsor yang terjadi 2 Januari 2006 mengakibatkan 76 orang meninggal dunia, 15 orang hilang, 1.900 orang mengungsi dan 36 rumah hanyut, 2.400 rumah rusak, 6 jembatan putus serta 140 ha sawah rusak. Jumlah korban yang banyak tersebut dapat dicegah dengan mitigasi bencana alam. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah rawan longsor di Kecamatan Panti dengan menggunakan Metode SINMAP (Stability Index Mapping). Metode ini menggunakan nilai indeks stabilitas untuk menggolongkan tingkatan longsor ke dalam 6 kelas yaitu Stable, Moderately Stable, Quasi – Stable, Lower Threshold, Upper Threshold, dan Defended. Hasil dari klasifikasi tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam 3 tingkatan longsor yaitu Stable (Stabil), Marginal (Menengah) dan Unstable (Tidak Stabil). Hasil penelitian ini memberikan prediksi bahwa Kecamatan Panti memiliki kondisi Stable dengan luas sebesar 36.2 km viii 2 (20.85 %), kondisi Marginal sebesar 4 km 2 (2.30 %), dan kondisi Unstable sebesar 133.4 km 2 (76.84 %). Sedangkan dari luasan dan persentase kelas indeks stabilitas Kecamatan Panti tersebut dapat diprediksi desa paling stabil dan desa paling rawan longsor. Desa dengan kondisi paling stabil (stable) adalah desa glagahwero dengan total luas wilayah stabil sebesar dari total luas wilayah Desa Glagahwero) dan desa dengan kondisi paling tidak stabil (Unstable) adalah Desa Kemiri dengan total luas wilayah tidak stabil sebesar 48.2 km 2 (91.5 % dari total luas wilayah Desa Kemiri)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041910301089;
dc.subjectIndeks Stabilitas, Longsor, Mitigasi, SINMAPen_US
dc.titleZONASI INDEKS STABILITAS LERENG DENGAN SOFTWARE SINMAP I (Studi Kasus : Kecamatan Panti)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record