Show simple item record

dc.contributor.authorEdwin Aprianto
dc.date.accessioned2014-01-15T05:33:59Z
dc.date.available2014-01-15T05:33:59Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM021510201209
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14570
dc.description.abstractNegara Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan kekayaan alam yang melimpah pernah berswasembada beras pada dekade 1980-an. Namun saat ini negara Indonesia dikenal sebagai salah satu importir beras terbesar di dunia. Produksi dalam negeri yang tidak mencukupi mengharuskan pemerintah mengimpor untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Pada era perdagangan bebas, impor beras menjadi kerugian tersendiri dalam neraca perdagangan serta menimbulkan ketergantungan dengan negara lain. Diperlukan instrumen untuk membatasi impor beras berupa kebijakan tarif yang tepat agar tidak merugikan pelaku ekonomi perdagangan beras di Indonesia. Propinsi Jawa Timur merupakan penghasil komoditas padi terbesar kedua di Indonesia setelah Propinsi Jawa Barat. Potensi tersebut perlu mendapat perhatian tersendiri dalam usaha pembangunan pertanian pada era globalisasi dan liberalisasi perdagangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau dampak kebijakan tarif impor beras oleh pemerintah terhadap kesejahteraan pelaku ekonomi perdagangan beras khususnya produsen dan konsumen di Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahun 1990-2004 dan dianalisis melalui model ekonometrika sistem persamaan simultan dengan metode 2SLS (Two Stage Least Square Methods), kemudian dilanjutkan dengan validasi model untuk analisis simulasi kebijakan yang mencoba untuk melihat fenomena tentang: (1) keragaan pasar beras di Jawa Timur, (2) pengaruh kinerja kebijakan tarif impor beras terhadap keragaan pasar beras Jawa Timur, dan (3) simulasi kebijakan tarif impor yang terbaik bagi kesejahteraan produsen dan konsumen beras di Jawa Timur. Dari hasil penelitian menurut model ekonometrika beras di Jawa Timur dapat disimpulkan bahwa keragaan pasar beras di Jawa Timur dibentuk oleh interaksi antara permintaan beras, penawaran beras, dan pembentukan harganya. Ketiga hal tersebut dipengaruhi secara ekonomi dan simultan oleh variabelvariabel ekonomi seperti luas areal panen padi, produktivitas, jumlah penduduk, pendapatan perkapita masyarakat Jawa Timur, jumlah impor beras, tarif impor beras, harga gabah, dan produksi beras di Jawa Timur. Tarif impor beras pada penelitian ini diketahui memiliki pengaruh secara simultan terhadap keragaan pasar beras di Jawa Timur terutama pada jumlah impor, harga beras, permintaan beras, harga gabah, produktivitas dan luas areal panen padi. Terakhir diketahui bahwa kenaikan tarif impor beras menjadi sebesar 40% selama 5 tahun kedepan merupakan yang terbaik, karena memberikan tambahan kesejahteraan pada produsen, selain pengurangan kesejahteraan konsumen yang tidak terlalu besar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries021510201209;
dc.subjectPeramalan Dampak Kebijakan Tarif Impor Beras Terhadap Kesejahteraan Pelaku Ekonomi Perdagangan Beras di Jawa Timur.en_US
dc.titlePERAMALAN DAMPAK KEBIJAKAN TARIF IMPOR BERAS TERHADAP KESEJAHTERAAN PELAKU EKONOMI PERDAGANGAN BERAS DI JAWA TIMURen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record