Show simple item record

dc.contributor.authorProvita Ayu Trestanti
dc.date.accessioned2014-01-14T17:52:15Z
dc.date.available2014-01-14T17:52:15Z
dc.date.issued2014-01-14
dc.identifier.nimNIM082110101033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14339
dc.description.abstractDalam pengolahannya, industri karet menggunakan bahan-bahan kimia sebagai bahan koagulan lateks dan air dalam jumlah yang cukup besar untuk pencucian tangki-tangki tempat lateks serta untuk proses penggilingan. Dengan begitu limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut mencapai ±400 m per hari yang mengandung komponen karet berupa protein, lipid, karotenoid, dan garam anorganik serta lateks yang tidak terkoagulasi dan bahan kimia yang ditambahkan selama pengolahan. Kebun Kendeng Lembu merupakan perkebunan terbaik di Banyuwangi. Kebun Kendeng Lembu memiliki industri pengolahan karet sheet dengan kapasitas produksi mencapai 4 ton perhari dan kebutuhan air mencapai 40m setiap 1 ton produksi. BOD dan COD merupakan parameter utama untuk menilai kualitas limbah industri. Selain itu oksigen terlarut juga merupakan parameter limbah yang termasuk dalam parameter kunci. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh BLH Banyuwangi, menyebutkan bahwa terjadi kenaikan dari inlet ke bak resapan untuk kadar BOD sebesar 650 mg/l dan COD sebesar 2083 mg/l. Menurut SK Gub. Jatim No. 45 Tahun 2002 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau Usaha Kegiatan Lainnya kadar maksimal BOD dari limbah karet adalah 100 mg/l, sedangkan kadar COD adalah 200 mg/l. Sistem pengolahan limbah yang dimiliki industri karet di kebun Kendeng Lembu adalah 5 kolam pengolahan secara aerasi. Diharapkan akan terjadi penurunan kadar BOD, COD serta kadar DO yang optimal setelah limbah cair melewati 5 kolam pengolahan limbah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi karet serta limbah cair yang dihasilkan di industri karet kebun Kendeng Lembu PTPN XII Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi dan menganalisis kadar BOD, COD, dan DO limbah cair industri karet pada kolam pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima pengolahan limbah cair secara aerob di kebun Kendeng Lembu PTPN XII Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui proses produksi yang berlangsung pada industri karet di perkebunan Kendeng Lembu PTPN XII menghasilkan limbah cair dari proses pembersihan tahan 1 dan tahap 2, serta proses penggilingan termasuk proses peremahan. Kapasitas produksi 1 ton karet membutuhan air sebanyak 40m 3 , untuk proses pembersihan tahap 1 dan 2 membutuhkan air sebanyak 20,8 m x 3 dan untuk kebutuhan proses penggilingan termasuk juga proses peremahan membutuhkan air sebanyak 17,6 m . Sedangkan limbah cair yang dihasilkan sesuai dengan banyaknya air yang dibuhkan. Untuk kebutuhan pengurasan dibutuhkan air sebanyak 1,6 m 3 . Pengambilan sampel air limbah dilakukan dengan metode grap sampling tetapi dilakukan 3 kali pengulangan yaitu pukul 11.00, 13.00, dan 15.00. Pada pengambilan sampel pertama pukul 11.00 diketahui kadar BOD untuk kolam 1 adalah 107.85, kolam 2 adalah 101.86, kolam 3 adalah 99.86, kolam 4 adalah 91.72, dan kolam 5 adalah 89.59 mg/l. Kadar COD untuk kolam 1 adalah 110, kolam 2 adalah 105, kolam 3 adalah 104, kolam 4 adalah 94, dan kolam 5 adalah 92 mg/l. Kadar DO untuk kolam 1 adalah 40.73, kolam 2 adalah 53.86, kolam 3 adalah 54.73, kolam 4 adalah 40.86, dan kolam 5 adalah 40.65 mg/l. Pada pengambilan sampel kedua pukul 13.00 diketahui kadar BOD untuk kolam 1 adalah 108.39, kolam 2 adalah 102.38, kolam 3 adalah 103.18, kolam 4 adalah 95.46, dan kolam 5 adalah 94.92 mg/l. Kadar COD untuk kolam 1 adalah 114, kolam 2 adalah 109, kolam 3 adalah 109, kolam 4 adalah 97, dan kolam 5 adalah 102 mg/l. Kadar DO untuk kolam 1 adalah 30.13, kolam 2 adalah 40.16, kolam 3 adalah 39.26, kolam 4 adalah 40.46 dan kolam 5 adalah 40.46mg/l. Pada pengambilan ketiga pukul 15.00 WIB diketahui kadar BOD untuk kolam 1 adalah 102.39, kolam 2 adalah 99.99, kolam 3 adalah 94.92, kolam 4 adalah 91.61, dan kolam 5 adalah 89.60 mg/l. Kadar COD untuk kolam 1 adalah 106, kolam 2 adalah 101 , kolam 3 adalah 96, kolam 4 adalah 92, dan kolam 5 adalah 93mg/l. Kadar DO untuk kolam 1 adalah 42.59, kolam 2 adalah 40.59, kolam 3 adalah 40.33, kolam 4 adalah 40,19, dan kolam 5 adalah 39.93mg/l. Kadar BOD dan COD mencapai kadar tertinggi dari ketiga pengambilan sampel ketika pengambilan sampel kedua yaitu pukul 13.00. Hal ini terjadi karena pada proses produksi sedang berlangsung proses koagulasi karet dengan penambahan asam semut atau asam formiat (HCOOH). Asam semut dapat membuat limbah cair yang dihasilkan bersifat lebih asam, sehingga bakteri aerob dalam kolam pengolahan limbah tidak dapat bekerja optimum untuk menguraikan air limbah karena tidak berada pada pH optimumnya, yaitu 6,5 sampai 8. Untuk kadar BOD dan COD dari semua pengambilan sebagian besar kadarnya fluktuatif, namun dengan sedikit perbedaan dan tetap terjadi penurunan kadar dari kolam 1 sampai dengan kolam 5.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082110101033;
dc.subjectBIOLOGICAL OXYGEN DEMAND (BOD), CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN DISSOLVED OXYGEN (DO)en_US
dc.titleGAMBARAN KADAR BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND (BOD), CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN DISOLVED OXYGEN (DO) PADA LIMA KOLAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (Studi di Industri Karet PTPN XII Kebun Kendeng Lembu Kabupaten Banyuwangi)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record