Show simple item record

dc.contributor.authorYoga Wahyu Pratiwi
dc.date.accessioned2014-01-07T07:37:37Z
dc.date.available2014-01-07T07:37:37Z
dc.date.issued2014-01-07
dc.identifier.nimNIM082010101060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13867
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) adanya efek hambatan air rebusan rimpang lengkuas putih (A. galanga) terhadap pertumbuhan jamur M. furfur secara in vitro, (2) Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) air rebusan rimpang lengkuas putih terhadap M. furfur. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah jamur M. furfur, dengan jumlah pengulangan 5 kali. Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah air rebusan rimpang lengkuas putih (A. galanga) dengan konsentrasi 3,12%; 6,25%; 12,5%; 25%; 50%; dan 100%, sedangkan kontrol negatifnya adalah aquades dan kontrol positifnya adalah suspensi ketoconazole 2%. Data yang diperoleh adalah diameter zona hambat pertumbuhan jamur M. furfur pada media Sabaraud Dextrose Agar (SDA) dengan olive oil. Pada penelitian didapatkan rata-rata diameter zona hambat pertumbuhan jamur M. furfur pada media SDA dengan olive oil tiap konsentrasi 3,12%; 6,25%; 12,5%; 25%; 50%; dan 100% berturut-turut yaitu 7,00 mm; 7,00 mm; 13,75 mm; 18,26 mm; 20,69; dan 21,19 mm. Data kemudian dianalisis dengan uji One Way ANOVA. Hasil analisis dengan One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada berbagai tingkat konsentrasi air rebusan rimpang lengkuas putih terhadap pertumbuhan jamur M. furfur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rebusan rimpang lengkuas putih mempunyai efek hambatan terhadap pertumbuhan M. furfur secara in vitro. Hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya diameter zona hambat pada media SDA dengan olive oil. Semakin tinggi konsentrasi air rebusan rimpang lengkuas putih maka daya hambat terhadap pertumbuhan M. furfur semakin besar. Selain itu, air rebusan rimpang lengkuas putih memiliki Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) terhadap pertumbuhan M. furfur secara kualitatif sebesar 12,5%, sedangkan secara kuantitatif menggunakan Metode Regresi Linear didapatkan KHM sebesar 7,99%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082010101060;
dc.subjectRimpang Lengkuas Putih, Jamur Malassezia furfuren_US
dc.titleEFEK HAMBATAN AIR REBUSAN RIMPANG LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Malassezia furfuren_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record