Now showing items 1-10 of 325

    Santri (2)
    Sekolah Pondok (2)
    Saccharomyces cerevisiae (1)
    Salah satu faktor yang mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut masyarakat adalah perilaku dan kesadaran masyarakat tersebut untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Perilaku yang baik dimulai dari pengetahuan akan kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut perlu diajarkan pada masyarakat terutama pedesaan agar mereka dapat mengubah perilaku dan dapat memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Upaya peningkatan kesehatan gigi seharusnya ditinjau dari aspek lingkungan, kesadaran masyarakat, penanganan kesehatan termasuk pencegahan dan perawatannya. Untuk mendapatkan hasil sebaik-baiknya dalam upaya kesehatan gigi perlu diketahui proses terjadinya gigi berlubang (karies gigi), termasuk penyebab dan faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya karies gigi. Penyakit gigi berlubang dan gusi berdarah dapat menyerang semua orang baik pria maupun wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Hal tersebut dikarenakan belum dibiasakannya menggosok gigi secara benar dan teratur minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Selain itu dari faktor makanan atau makanan yang sering dikonsumsi dengan kadar glukosa yang tinggi tanpa disertai menggosok gigi atau kumur-kumur setelahnya. Karena itu perlu adanya tindakan pencegahan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Tindakan yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai pengetahuan tentang terjadinya gigi berlubang, gusi berdarah, cara menyikat gigi yang benar dan perlunya kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya anggota Dharma Wanita Persatuan Politeknik Negeri Jember tentang penyakit gigi dan mulut, meningkatkan ketrampilan dan kesadaran masyarakat dalam hal menjaga kebersihan rongga mulutnya, mengubah perilaku dan memberikan pengalaman perawatan gigi yang baik kepada masyarakat. (1)
    Salah satu faktor yang mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut masyarakat adalah perilaku dan kesadaran masyarakat tersebut untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Perilaku yang baik dimulai dari pengetahuan akan kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut perlu diajarkan pada masyarakat terutama pedesaan agar mereka dapat mengubah perilaku dan dapat memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Upaya peningkatan kesehatan gigi seharusnya ditinjau dari aspek lingkungan, kesadaran masyarakat, penanganan kesehatan termasuk pencegahan dan perawatannya. Untuk mendapatkan hasil sebaik-baiknya dalam upaya kesehatan gigi perlu diketahui proses terjadinya gigi berlubang (karies gigi), termasuk penyebab dan faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya karies gigi. Penyakit gigi berlubang dan gusi berdarah dapat menyerang semua orang baik pria maupun wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Hal tersebut dikarenakan belum dibiasakannya menggosok gigi secara benar dan teratur minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Selain itu dari faktor makanan atau makanan yang sering dikonsumsi dengan kadar glukosa yang tinggi tanpa disertai menggosok gigi atau kumur-kumur setelahnya. Karena itu perlu adanya tindakan pencegahan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Tindakan yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai pengetahuan tentang terjadinya gigi berlubang, gusi berdarah, cara menyikat gigi yang benar dan perlunya kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya anggota Dharma Wanita Persatuan Politeknik Negeri Jember tentang penyakit gigi dan mulut, meningkatkan ketrampilan dan kesadaran masyarakat dalam hal menjaga kebersihan rongga mulutnya, mengubah perilaku dan memberikan pengalaman perawatan gigi yang baik kepada masyarakat. Metode yang digunakan adalah ceramah yang dibantu dengan peragaan gambar dan model gigi, dan diskusi/tanya jawab, serta evaluasi kegiatan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendidikan dan pengetahuan khususnya Ibu-ibu yang tergabung dalam anggota Dharma Wanita Persatuan Politeknik Negeri Jember serta nantinya diharapkan juga akan mengoptimalkan kesehatan gigi dan mulut keluarga mereka. (1)
    Salah satu upaya untuk mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat kecamatan Lumajang, khususnya desa Jogoyudan adalah mengembangkan usaha pengolahan roti manis. Roti manis FILA merupakan salah satu usaha roti manis yang merupakan pelopor di wilayah tersebut. Saat ini kondisi usaha roti manis FILA masih kurang berkembang. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: kualitas yang rendah, distribusi pemasaran yang sempit, produk tidak memiliki kekhususan serta sistem pengolahannya masih belum efisien. Merujuk pada permasalahan tersebut hal hal yang dapat segera diatasi adalah: peningkatan kualitas, peningkatan efisiensi dan peningkatan distribusi pemasaran. Peningkatan kualitas pada kegiatan ini adalah dengan mensubstitusi terigu dengan MOCAF dengan tingkat 30%. Hasilnya menunjukkan roti manis yang dihasilkan bertekstur lembut dan tidak keras. Selain itu usaha subtitusi MOCAF dapat meningkatkan citra diri/ciri khusus yaitu “roti manis berserat tinggi”. Hasil uji pemasaran menunjukkan peningkatan penerimaan konsumen terhadap produk yang dikembangkan. Peningkatan kualitas berikut dengan efisiensi dapat dilakukan dengan penggunaan alat pencampur adonan. Alat pencampur yang digunakan memiliki kapasitas 5 kg dengan energi penggerak listrik 350 watt, dan dalam waktu kurang lebih 10 menit dapat menghasilkan adonan yang homogen dan kalis. Penggunaan alat pencampur semi otomatis tersebut terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas roti manis FILA Usaha peningkatan distribusi pemasaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan rombong inovatif. Rombong didesain sedemikian rupa untuk sehingga dapat dibawa sepeda montor dan produk terlihat dengan jelas. Pemanfaatan rombong inovatif pada kegiatan ini terbukti mampu meningkatkan jaringan pemasaran. Pensubstitusian MOCAF, penggunaan alat pencampur semi otomatis serta pemanfaatan rombong inovatif pada perusahaan roti manis FILA terbukti mampu meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan pemasaran. Kegiatan ii Pengabdian kepada masyarakat oleh tim dari Universitas Jember pada perusahaan roti manis FILA dan mitranya di desa Jogoyudan, Kabupaten lumajang dapat meningkatkan UMKM roti manis FILA yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kondisi tenaga kerja di daerah tersebut (1)
    salesman freelance (1)
    Saliva, larutan Triclosan 3%, pH saliva (1)
    Sampah (1)
    Sampah Organik (1)