Now showing items 410-429 of 550

      Subject
      Pondok Pesantren Raudlatut Thalabah adalah Pondok Pesantren di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi yang mempunyai santri dengan jumlah 258 murid. Dibawah naungan kepengurusan Pondok Pesantren Raudlatut Talabah telah dikelola beberapa lembaga, yaitu TK Khotijah, Madrasah Ibtidaiyah, Pondok Pesantren khusus anak sekolah, Pondok Pesantren diniyah dan Koperasi Pondok Pesantren Raudlatut Thalabah. Koperasi Raudlatut Thalabah berdiri tahun 1984. Eksistensi Pondok Pesantren Raudlatut Thalabah di Desa Setail mempunyai arti yang sangat penting dalam membantu Pemerintah membentuk kepribadian sumber daya manusia yang religius kususnya di Banyuwangi dan di Indonesia pada umumnya. [1]
      Poskestren [1]
      post-harvest technology [1]
      Potong Rambut [1]
      powerpress, weblog, sheet metal working,produktivitas. [1]
      PP Nuris Jember [1]
      PP Sunan Ampel [1]
      PPAH (Pusat Pemberdayaan Agens Hayati) [1]
      product diversification [1]
      production capacity [1]
      Produk Pangan Alternatif [1]
      produk teknologi pengolahan [1]
      Produksi kopi desa Mulyorejo Kecamatan Silo secara kuantitas cukup besar akan tetapi secara kualitas masih kurang memuaskan karena sebagian besar masuk dalam katagori C sehingga harga jualnya lebih rendah dari katagori A dan B. Rendahnya kualitas ini diakibatkan karena tipisnya tanah tutupan, kurangnya unsur hara dan kurangnya pasokan pupuknya. Harga pupuk di daerah ini relatif lebih mahal karena medan yang sangat sulit untuk dicapai menggunakan kendaraan biasa. Sementara itu, limbah kulit biji kopi dan limbah rumah tangga di desa ini cukup melimpah sehingga membuka peluang untuk digunakan sebagai pupuk organik sebagai pengganti pupuk yang ada. Metode yang digunakan dalam keviatan IbM ini adalah desain dan rancang bangun komposter, uji coba, sosialisasi, pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat agar mampu secara mandiri membuat pupuk organik dari limbah kopi dan limbah rumah tangga sehingga dapat memenuhi kebutuhan pupuk, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kesejahteran masyarakat. [1]
      Produksi kopi yang meningkat terutama pada saat puncak panen kopi menyebabkan para petani kopi di Desa Sidomulyo kesulitan untuk melakukan proses pengeringan biji kopi setelah dilakukan proses pengupasan kulit buah kopi ( pulping). Hal ini disebabkan proses pengeringan biji kopi untuk mencapai kadar air 12% membutuhkan waktu 2 – 3 minggu. Petani membutuhkan lahan penjemuran yang sangat luas agar seluruh kopi yang dipanen dapat dijemur. Beberapa petani kopi terpaksa harus menyewa lahan penjemuran yang dapat menambah biaya pengolahan. Bahkan beberapa petani terpaksa harus menahan buah kopi yang telah dipanen di gudang untuk menunggu tersedianya lantai penjemuran. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas biji kopi karena resiko kerusakan biji kopi ataupun perubahan fisiologis biji kopi. Di sisi lain produksi kopi yang dihasilkan dapat mencapai 3 ton/hari. Oleh karena itu keberadaan alat pengeringan biji kopi yang mampu mempercepat tahapan proses pengolahan kopi sangat diharapkan. Permasalahan lain adalah belum tersedianya alat pengemasan terstandar untuk kopi bubuk yang dihasilkan oleh mitra. Sehingga penyediaan alat pengemasan terstandar diharapkan dapat melancarkan produksi kopi bubuk yang d irintis oleh mitra. Target luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah: (a) terpenuhinya sumber energi yang ramah lingkungan dan murah untuk proses pengeringan kopi bagi mitra khususnya dan masyarakat Desa Sidomulyo pada umumnya melalui pemanfaatan panas matahari; (b) terpenuhinya alat pengering kopi dengan energi surya (efek rumah kaca) bagi mitra di Desa Sidomulyo sehingga proses pengeringan biji kopi lebih efektif dan efisien; (c) tersedianya alat produksi pengemasan terstandar untuk kopi bubuk bagi mitra di Desa Sidomulyo sehingga mutu dan harga kopi bubuk produksi mitra dapat bersaing di pasaran; dan (d) aktivitas sosial ekonomi masyarakat Desa Sidomulyo menjadi lebih berkualitas melalui kelompok usaha kecil pengeringan biji kopi dan pengolahan kopi bubuk Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah antara lain: (a) pembuatan konstruksi pengering efek rumah kaca; (b) pembuatan konstruksi rak pengeringan dan tungku pembakaran sebagai sumber energi panas tambahan; (c) pemotongan bahan konstruksi dan penyambungan; (d) perakitan pengering efek rumah kaca; (e) perakitan tungku pembakaran dan rak pengering; dan (f) sosiasilias dan pelatihan penggunaan pengering efek rumah kaca. [1]
      Program Dapur Ibu [1]
      Pukesmas Jelbuk [1]
      puppet kerte [1]
      Pupuk [1]
      pupuk [1]
      Pupuk dan Pestisida Organik [1]